Suara.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari Hamish Daud yang disebut tidak membayar jerih payah pelestari alias pemulung lewat aplikasi Octopus yang dikelolanya. Keluhan datang dari pekerja yang mengaku bayaran tidak bisa dicairkan.
Isu ini mencuat setelah viral utasan di Twitter akun @muthiastp, dilihat suara.com, Sabtu (23/12/2023) menyebutkan jika Hamish Daud diduga tidak bayar karyawan Octopus.
"Hamish Daud diduga ga bayar karyawannya. Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga?," ujar @muthiastp.
Dalam utasannya, Muthia juga melampirkan screenshot kolom komentar media sosial Octopus dipenuhi keluhan para pelestari, yang mengeluh tidak bisa mencairkan uang yang didapat dari hasil mengumpulkan sampah daur ulang.
Baca Juga: Raisa Diledek Dekil Saat Foto Bareng Fans di Mini Market: Kirain Semua Artis Glowing
"Promosi terus tapi uang hak hasil keringat pelestari dan check point selalu tertunda dengan alasan terkendala," tulis akun @black_dahlia_clyde lengkap dengan hadits kewajiban membayar upah dalam islam.
"Tolong dong perhatikan pelestarinya, sudah tiga minggu tidak bisa tarik uang. Mau sampai kapan?," timpal @gelar_2808.
"Pelestarimu kelaparan pak. Sudah hampir sebulan tidak bisa tarik uang, mereka juga ada keluarga, kebutuhan, operasional setiap hari dan lain-lain. Tolonglah perhatikan pelestarimu yang udah berjuang di garda terdepan," sambung @leonhendri22.
Cuitan itu juga menyebutkan, di saat ramai isu tidak membayar uang pelestari, Hamish juga disebut asik liburan bersama buah hatinya, Zalina Raine Wyllie atau yang akrab disapa Zawi. Kabar ini disampaikan Raisa lewat kanal broadcast di Instagramnya.
"Huhuhu malam-malam kangen Zawi dan Bapak. Kali ini 4 malam perginya. Tapi lucu banget mereka lagi Daddy Daughter week berduaan adventure di suatu pulau," kata Raisa.
Baca Juga: Tepis Gosip Miring, Raisa Bagikan Momen Bucin Hamish Daud
Mengenal Apa Itu Octopus dan Siapa Pelestari?
Dalam acara peluncuran aplikasi Octopus di Jakarta yang pernah disambangi suara.com pada Juni 2022, disebutkan Octopus adalah aplikasi daur ulang sampah di Jakarta, yang diresmikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Pada 2022 silam, saat itu sudah ada 200.000 pengguna berhasil dijangkau aplikasi ini, dan sudah tersebar di Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali dan Makassar. Octopus juga saat itu juga bekerjasama dengan 1.700 bank sampah.
Sedangkan pelestari adalah orang yang dulu disebut pemulung yang dilatih dan terverifikasi, bertugas mengambil sampah di rumah pengguna Octopus lalu diserahkan ke bank sampah. Dari penyerahan sampah ini, baik pengguna Octopus maupun pelestari bakal mendapatkan persentase keuntungan dari jumlah sampah yang disampaikan.
Jadi singkatnya, Octopus merupakan sistem pengelolaan sampah yang menjembatani rumah tangga atau perorangan yang ingin buang sampah daur ulang, pelestari, bank sampah dan industri.
Aplikasi ini selaiknya ojek online yang mempertemukan driver dengan penumpang, lalu mengantarkannya. Ongkos hasil mengantar penumpang ini bisa diambil dan dicairkan, sama seperti pelestari yang sayangnya disebut tidak bisa mengambil uang haknya.
Adapun jumlah pelestari Octopus sangatlah banyak, pada 2022 silam saja sudah ada 14.600 pelestari yang tergabung dan bermitra dengan aplikasi besutan Moehammad Ichsan dan Hamish Daud ini.