Suara.com - Perayaan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya, tidak melulu diasosiasikan dengan hadiah, tapi bisa juga berupa edukasi kesehatan reproduksi dan kampanye keluarga berencana (KB).
Hari Ibu berarti fokus kepada peran perempuan dalam keluarga. Dan Indonesia saat ini tengah menggencarkan pemberdayaan perempuan. Sayangnya, masih sedikit yang paham pentingnya dan manfaat KB untuk kesehatan ibu, anak bahkan keluarga.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebutkan Hari Ibu 2023 atau perayaan Hari Ibu ke-95 digunakan untuk kampanye pentingnya perencanaan keluarga alias KB agar para ibu semakin berdaya.
Adapun KB meliputi pernikahan terbuka, saling menghormati dan tanpa paksaan. Termasuk pentingnya melihat jarak usia kehamilan, jumlah anak, dan waktu kehamilan yang harus direncanakan. Sehingga, orang tua siap secara fisik, keuangan, mental maupun pengetahuan pola asuh dan tumbuh kembang anak yang baik.
Baca Juga: Selamat Hari Ibu, Maafkan 'Usaha' Diriku yang Belum Maksimal
Berikut ini manfaat KB untuk perempuan dan para calon ibu, mengutip rilis edukasi Bayer yang diterima suara.com, Sabtu (23/12/2023).
1. Mencegah Komplikasi Kehamilan
Menurut penelitian Universitas Harvard, perempuan yang melahirkan dengan jarak waktu berdekatan dapat merugikan dirinya sendiri dan anaknya. Ibu dengan kehamilan tidak direncanakan berisiko komplikasi kehamilan maupun saat melahirkan, perawatan kehamilan yang tertunda, kehamilan prematur, bahkan gangguan pada mental.
2. Lebih Siap Mengasuh dan Pemberian Nutrisi
Pola pengasuhan dan gizi anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak berdampak besar pada perkembangan mereka. Tapi jika tidak diperhatikan, anak bisa mengalami kurang gizi, penyakit kronis, hingga perkembangan otak tidak maksimal.
Baca Juga: Arsjad Rasjid Ungkap Alasan Pendukung Ganjar-Mahfud Pakai Seragam Serba Pink
3. Kesehatan Ibu Anak Lebih Terjamin
Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical, dr. Dewi Muliatin Santoso, mengatakan bahwa selain memastikan anak-anak mendapatkan perhatian penuh, perawatan, dan dukungan semasa awal-awal perkembangan, KB juga sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
"Dengan mengatur jarak kehamilan, para Ibu dapat mempersiapkan kesehatan si ibu, anak, dan keluarga semaksimal mungkin sehingga menciptakan suasana yang mendukung perkembangan optimal anak. Ini adalah pendekatan proaktif yang berkontribusi pada pembentukan keluarga yang sehat dan bahagia," terang dr. Dewi melalui artikel Bicara Kontrasepsi.
4. Mencegah Kematian Ibu Setelah Melahirkan
Di Indonesia pada 2015, tercatat sebanyak 305 ibu meninggal dalam masa nifas, yaitu periode 40 hingga 42 hari setelah melahirkan, pada setiap 100.000 kelahiran. Situs Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan, data itu menunjukan masih rendahnya dukungan pada ibu yang baru melahirkan.
Sedangkan angka ini bisa ditekan jika ibu mendapat dukungan yang tepat selama masa nifas tersebut. Salah satunya adalah dengan perencanaan jarak kehamilan menggunakan kontrasepsi yang tepat.
5. Kehamilan Bisa Diatur
Meski anak merupakan karunia ilahi, tapi program KB berarti memungkinkan pasangan suami istri bisa mengatur kehamilan sesuai keinginan dan kemampuan. Apalagi saat ini ada berbagai pilihan alat kontrasepsi yang bisa disesuaikan dengan cara konsultasi ke dokter.
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB kombinasi (COC) merupakan salah satu kontrasepsi postpartum 99 persen efektif jika diminum sesuai aturan. Meski tidak berdampak negatif pada kesehatan ibu, namun perlu dicatat bahwa pil KB kombinasi dengan kandungan hormon estrogen dan progesteron dapat menghambat produksi air susu Ibu (ASI).
6. Bisa Cegah Hamil Sejak Masa Menyusui
Proses menyusui memang diakui ahli bisa jadi alat kontrasepsi alami, tapi di beberapa kasus peluang kehamilan bisa terjadi setelah nifas selesai lalu berhubungan seks.
Tapi jika ingin tetap mengontrol kehamilan selama menyusui, pil ini bisa jadi alternatif aman. Pil ini hanya mengandung 0,03 mg levenorgestrel progestin sehingga tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI dan dapat mulai dikonsumsi 6 hingga 8 minggu setelah melahirkan.
Setelah tidak menyusui, penggunaan pil KB kombinasi dapat mulai dikonsumsi lagi. Pil KB kombinasi Drospirenon memiliki berbagai manfaat tambahan seperti menjaga berat badan tetap stabil, mencegah timbulnya jerawat, dan menjaga kondisi rambut dan kulit. Selain itu, pil KB kombinasi juga membantu melancarkan siklus haid serta mengurangi gejala pramenstruasi (PMS).
7. Tumbuh Kembang Anak Optimal
Dr. Dewi menyebutkan saat orangtua hanya fokus pada perkembangan anak, tanpa khawatir terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Alhasil tumbuh kembang anak lebih optimal karena dapat dukungan yang baik dari orangtuanya.
Apalagi WHO juga menyarankan idealnya, ibu yang baru melahirkan memberi jarak 24 bulan atau 2 tahun sebelum mencoba kehamilan berikutnya.
“Jadi pilihlah kontrasepsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dengan berkonsultasi terlebih dulu pada dokter. Mengkonsumsi kontrasepsi dengan regimen yang benar dapat berkontribusi pada kesejahteraan ibu, sehingga mereka mampu berdaya,” pungkas dr. Dewi.