Suara.com - Debat cawapres 2024 menyisakan berbagai cerita. Tidak hanya aksi saling lempar argumen antar kandidat, tapi juga ada kejadian tak diduga yang terjadi di bangku penonton. Hal tersebut justru melibatkan capres Prabowo Subianto yang kemarin malam, Jumat (22/12), tidak tampil di bangku debat.
Pasangan Gibran Rakabuming itu turut jadi perhatian lantaran tindakannya kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di sela debat berlangsung. Duduk di bangku paling depan, Prabowo tersorot kamera secara jelas sempat memanggil Bahlil agar menghampiri.
Saat Bahlil datang dan agak menundukan badannya, Prabowo justru menarik jaket menteri tersebut agar lebih dekat dengannya. Tindakan Prabowo tersebut terlihat seperti mencengkeram baju Bahlil. Nama Bahlil sendiri telah jadi pembicaraan di media sosial dan menjadi trending topic di X dengan lebih dari 24,4 ribu cuitan tentangnya.
Lantas siapa sosok Bahlil Lahadalia tersebut? Berikut ulasan singkat mengenai profilnya.
Baca Juga: Sepatu Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres Jadi Sorotan: Semoga Harganya Gak Naik
Berasal Dari Keluarga Miskin
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku, pada 7 Agustus 1976. Dia menjadi Menteri Investasi dalam Kabinet Kerja Jilid II Jokowi-Ma’ruf. Sebelumnya, Bahlil menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Latar belakang Bahlil memang seorang. Dia tercatat memiliki 10 perusahaan hingga saat ini. Sebelum masuk ke jajaran pemerintah, Bahlil sempat menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Periode 2015-2019.
Dibalik karirnya yang sukses, Bahlil ruoanya berasal dari keluarga miskin. Meski begitu, berkat kecerdasannya dia mampu lulus kuliah hingga meraih gelar pendidikan S2 di Universitas Cenderawasih, Jayapura.
Bukan Bawahan Prabowo Subianto
Baca Juga: Cuitan "Let Him Cook" Gibran Rakabuming Usai Debat Cawapres, Apa Maknanya?
Sebagai sesama menteri, Prabowo dan Bahlil sebenarnya memiliki kedudukan yang setara sebagai pembantu presiden. Kementerian Investasi sendiri sebenarnya berada dalam ruang lingkup Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara Prabowo sendiri menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja Jilid II saat ini.
Namun, secara UUD 1945, posisi Menteri Pertahanan memabg lebih kuat dibandingkan Menteri Investasi. Dalam UUD 1945 Pasal 8 ayat 3 disebutkan bahwa menteri terkuat ialah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan.
Arti dari kedudukan terkuat tersebut, apabila Presiden dan Wakil Presiden berhalangan, maka tiga menteri di atas yang berwenang memegang kekuasaan negara.