Suara.com - Istilah State of the Global Islamic Economy atau SGIE yang dilontarkan Gibran Rakabuming Raka di acara debat cawapres sedang menjadi trending topic.
Banyak yang tak paham mengenai istilah asing yang diucapkan oleh calon wakil presiden nomor urut 2 tersebut, termasuk dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Diketahui, istilah SGIE dilontarkan Gibran saat sesi tanya jawab. Ia mempertanyakan langkah yang akan dilakukan oleh ketua umum PKB tersebut untuk meningkatkan peringkat Indonesia di kalangan SGIE.
"Gus Muhaimin ini adalah ketua umum dari Partai PKB, saya yakin Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?" tanya Gibran, dikutip Sabtu (23/12/2023).
Baca Juga: Gibran Sapa Warganet di Medsos X Usai Debat, Cak Imin Potong Tumpeng di IKN Dibahas Lagi
Mendengar pertanyaan dari pasangan Prabowo Subianto tersebut, Cak Imin balik bertanya kepada Gibran mengenai SGIE.
"Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?" balas tanya Cak Imin.
Gibran pun lantas menjelaskan maksudd pertanyaannya yang berhubungan dengan SGIE.
"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus mengerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy," bebernya.
Sehubung dengan viralnya momen Cak Imin balik bertanya mengenai SGIE kepada Gibran, berikut merupakan penjelasan singkat mengenai istilah tersebut.
Baca Juga: Usai Debat Cawapres, Ganjar-Mahfud Mendadak Dihampiri Orang Tak Dikenal
SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy. Ini merupakan laporan terkait dengan indikator ekonomi Islam global yang dikeluarkan oleh Dinar Standard.
Diketahui, Dinar Standard merupakan lembaga kajian internasional yang fokus terhadap ekonomi Islam global termasuk di dalamnya perdagangan dan industri produk halal.
Sejumlah indikator yang ada dalam SGIE mencakup penilaian terkait keuangan syariah, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, dan beberapa lainnya.
Dari report SGIE 2022, diketahui jika Indonesia berada di peringkat empat. Indonesia masih berada di bawah Malaysia, Arab Saudi, UEA, dan Turki.
Namun, jika dilihat dari hasil report tentang produk makanan halal, Indonesia telah menempati peringkat dua.