Mukbang Hahu Hoheng yang Lagi Viral di TikTok Berbahaya, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kerongkongan?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 22 Desember 2023 | 17:07 WIB
Mukbang Hahu Hoheng yang Lagi Viral di TikTok Berbahaya, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kerongkongan?
Ilustrasi Mukbang Hahu Hoheng yang Viral di TikTok (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan, mukbang hahu hoheng yang dipopulerkan netizen Tiongkok ikut menjadi tren di Indonesia. Di TikTok, tak sedikit orang yang jadi 'ngiler' ingin mencobanya. 

Hahu hoheng sendiri merupakan hidangan tahu yang diiris tipis dan digoreng. Tahu tersebut akan langsung disantap dengan bubuk cabai, sesaat setelah diangkat dari penggorengan dengan minyak mendidih.

Sensasi panas dan pedas hahu hoheng pun membuat banyak orang penasaran dibuatnya. Sayangnya, mukbang yang sedang tren di TikTok ini ternyata menyimpan bahaya untuk kesehatan lho. Hal tersebut diungkap oleh sejumlah dokter, termasuk Nadia Alaydrus.

Di akun TikToknya, melalui sebuah video dr Nadia menjabarkan sederet bahaya yang bisa ditimbulkan saat seseorang mengikuti tren hahu hoheng.

"Tren makan tahu goreng yang lagi viral banget yang bener-bener panas-panas langsung cocol bubuk cabai langsung dimakan," ucapnnya seperti Suara.com kutip pada Jumat (22/12/2023).

Lantas apa saja risiko yang bisa terjadi jika mengikuti tren yang sedang viral di TikTok ini? Berikut penjelasannya menurut dr Nadia.

1. Luka bakar di area lidah dan rongga mulut

Makanan panas bisa membuat lidah melepuh dan terbakar, yang kemudian bisa memunculkan sariawan dan rasa tidak nyaman di lidah. 

2. Meningkatkan risiko kanker kerongkongan

Baca Juga: Menikmati Smoothies di Outlet Sejoli Kota Jambi, Toppingnya Melimpah

Tren satu ini juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan atau kanker esofagus karena suhu yang terlalu tinggi bisa memberikan efek pada saluran pencernaan bagian atas yaitu di area rongga mulut yang kemudian turun ke kerongkongan yang bisa menyebabkan inflamasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI