Suara.com - Debat cawapres 2024 malam ini yang menghadirkan Gibran Rakabuming, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membuat membandingkan riwayat pendidikan ketiganya. Kira-kira siapa yang lebih cerdas ya?
Riwayat pendidikan cawapres 2024 dinilai bakal mempengaruhi kesuksesan para pendamping capres 2024 di Pilpres 2024 saat menjawab pertanyaan. Uniknya, tidak seperti debat capres yang berlangsung di KPU, maka untuk cawapres debat berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat, (22/12/2023) malam.
Dalam acara debat nantinya Gibran. Mahfud MD dan Cak Imin akan beradu gagasan dengan tema yang sudah ditentukan KPU yaitu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Nah, dari berbagai tema ini kira-kira siapa ya yang lebih menguasai. Berikut ini riwayat pendidikan cawapres 2024 yang bisa jadi bahan referensi:
Baca Juga: Anies Baswedan Latih Cak Imin Debat Untuk Nanti Malam, Endingnya Malah Diselepet Sarung
1. Riwayat Pendidikan Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming merupakan anak pertama Presiden Joko Widodo, menjabat sebagai Walikota Solo, memiliki dua adik yaitu Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha dan berpacaran dengan Selvi Ananda, keduanya menikah pada 11 Juni 2015.
Sejak SD hingga SMP, Gibran merupakan lulusan sekolah negeri di Surakarta Solo. Setelah SMA, Gibran melanjutkan jenjang pendidikannya di luar negeri yaitu Singapura atau tepatnya di Orchid Park Secondary School.
Adapun Orchid Park Secondary School, merupakan sekolah yang fokus pada seni visual dan pertunjukan, serta kepemimpinan pemuda komunitas.
Pada 2007 ibran berhasil lulus kuliah dari Management Development Institute of Singapore (MDIS). Tak berhenti di situ, Gibran kembali melanjutkan kuliah ke University of Technology Insearch, Sydney, Australia dan lulus tahun 2010.
Baca Juga: Jelang Debat Cawapres Lawan Gibran Dan Cak Imin, Mahfud MD Pilih Santai Mau Jalan-jalan Bareng Cucu
Gibran sendiri memiliki minat di bidang katering saat ia berkuliah. Atas passion-nya tersebut, Gibran dipilih sebagai Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJBI) Kota Solo.
2. Riwayat Pendidikan Cak Imin
Sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menurut situs resmi DPR RI menyebutkan Cak Imin sudah memiliki embel-embel gelar doktor, yang artinya ia sudah pendidikan S3.
Mantan Wakil Ketua DPR-RI ini menempuh pendidikan di salah satu pesantren Jombang pada jenjang SD dan SMP atau tepatnya di Mambaul Ma'arif Denanyar.
Saat SMA barulah Cak Imin remaja melipir dan menempuh pendidikan di Yogyakarta atau tepatnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Saat jenjang pendidikan sarjana Cak Imin juga bersekolah di Universitas Gadjah Mada atau tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan lulus ada 1991.
Dari Yogyakarta dan sempat bergabung dalam organisasi PMII hingga jadi Ketua Cabang Yogyakarta, Cak Imin melipir ke Jakarta atau tepatnya menempuh pendidikan S2 Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 2001 silam.
Predikat doktor honoris causa ilmu politik alias S3 sudah didapat Cak Imin dari Universitas Airlangga pada 2017 silam.
3. Riwayat Pendidikan Mahfud MD
Sosok satu ini bisa jadi salah satu yang banyak dikagumi cendikiawan, pasalnya Mahfud MD sudah mengemban predikat Guru Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984.
Kekaguman pakar pendidikan juga bukan tanpa alasan ini karena ia memiliki gelar sarjana S1 dalam dua gelar sekaligus karena lulus sebagai sarjana hukum sekaligus sarjana sastra arab.
Mahfud MD kecil memulai pendidikannya di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau sederajat dengan SD, lalu pindah di SD Negeri Waru Pamekasan, Madura.
Selanjutnya saat SMP Mahfud MD bersekolah di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), SLTP 4 Tahun, Pamekasan Madura. Lalu SMA sekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), SLTA 3 Tahun, Yogyakarta.
Berikutnya ia merupakan lulusan S1 Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta dan S1 Fakultas Sastra dan Kebudayaan (Sasdaya) Jurusan Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Lalu program S1 Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta S1 Fakultas Sastra dan Kebudayaan (Sasdaya) Jurusan Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.