Suara.com - Ketum PAN, Zulkifli Hasan belakangan mendapatkan kritik usai candaannya yang dinilai kelewat batas. Pasalnya, pria yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan tersebut mengaitkan bacaan salat dengan capres dan cawapres tertentu.
Awalnya, pria yang akrab disapa Zulhas ini memberikan sambutan di sebuah acara yang digelar Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Menurutnya jelang Pilpres, banyak jamaah yang kini tidak lagi mau menyebut "Aamiin" setelah surat Al Fatihah dibacakan imam pada salat Magrib.
Mereka lebih memilih menyebutkan di dalam hati atau dengan pelan. Sebab, kata dia saat ini, kata "Amin" identik dengan pasangan capres-cawapres nomor urut satu, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga: Kubu AMIN Pikir-pikir Laporkan Zulhas ke Polisi soal Kasus Penistaan Agama
"Jadi kalau salat Magrib, baca Al Fatihah, Waladholin, ada yang diem sekarang, pak. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya dengan sama Pak Prabowo," ungkapnya seperti Suara.com kutip dari Instagram @mak_lelonk, Kamis (21/12/2023).
Begitu juga, dengan gerakan salat saat takhiyatul akhir yang harusnya mengacungkan jari telunjuk, kini tak sedikit yang mengacungkan dua jari, mengaitkannya dengan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Tentu, candaan Zulhas tersebut mendapat reaksi beragam di tengah masyarakat. Rata-rata mereka menangkap jika pria 61 tahun ini telah menistakan agama.
"Astagfirullah sadar woi Zulkifli Hasan Anda sudah melecehkan syariat sholat demi menjilat," tulis @desxxxx.
"Ya Allah bapak Zulhas hanya karena urusan dunia kaya begini, syariat Islam kenapa dijadikan kaya begini," ungkap @eyyxxxx.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Dikatain Norak, Pasha Ungu Tegur Ahmad Sahroni: Gak Sopan Pak!
"Udah masuk ke ranah penodaan agama, pertanyaannya apakah bisa diproses hukum?," tanya @simuxxxxx.
Mengucap Aamiin Setelah Surat Al Fatihah Termasuk Sunnah Nabi Muhammad SAW
Mengucap aamiin setelah membaca Al Fatihah termasuk sunnah sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengatakan dalam kitab Sifat ash-Shalah an-Nabi, menurut hadits Bukhari dan Abu Dawud dengan sanad yang shahih, setelah selesai membaca surah Al Fatihah, Rasulullah SAW membaca aamiin dengan mengeraskan suara dan memanjangkannya.
Imam Abu Dawud menyebutkan pula riwayat bahwa Abu Hurairah berujar, “Setelah membaca ghairil-maghdhubi alaihim waladdhaalin, Rasulullah SAW membaca amin. Bacaan aamiin beliau terdengar oleh jamaah di shaf pertama."
Beliau menyuruh para jemaah yang menjadi makmum untuk membaca aamiin setelah imam selesai membacanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila imam telah sampai pada ayat ghairil maghdhuubi 'alaihim wa laadh dhaaliin, bacalah aamiin (karena para malaikat juga membaca aamiin dan imam pun membaca aamiin)."
Mengucap Aamiin Setelah Surat Al Fatihah Bisa Menghapus Dosa
Ada riwayat yang menyebut bahwa mengucapkan aamiin setelah membaca Al Fatihah bisa menghapus dosa, jika ucapan tersebut bersamaan dengan aamiinnya para malaikat.
"Jika imam mengucapkan aamiin, ucapkanlah aamiin dan siapa yang bacaan aamiinnya bersamaan dengan bacaan aamiinnya para malaikat maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni." (HR Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan ad-Darimi)
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian membaca amin dan pada saat yang sama malaikat langit juga membaca amin sehingga keduanya terjadi bersamaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,”.
Dalam hadits lain, Abu Hurairah meriwayatkan bahwasannya Nabi berkata, “Apabila imam mengucapkan amin, ucapkan pula aamiin. Orang yang ucapan aminnya bertepatan dengan aminnya malaikat diampuni dosa-dosanya yang terdahulu,”.