Suara.com - Sosok Andre Rosiade belakangan makin dikenal sebagai mertua dari pesepakbola Pratama Arhan. Padahal jauh dari itu, Andre Rosiade adalah politikus ulung dari Partai Gerindra.
Andre merupakan seorang anggota DPR RI. Langkahnya di politik Tanah Air juga tak diragukan lagi, sehingga berbagai kontroversi juga sering melandanya.
Sebagai seorang politikus, berikut dus kontroversi Andre Rosiade selama jadi DPR RI.
Hoaks Flyover Sitinjau Lauik
Pada tahun 2022, Andre Rosiade pernah sesumbar bahwa dirinya telah mengajukan proposal pembangunan flyover Sitinjau Lauik ke Kementerian PUPR.
Ayah Azizah Salsha itu mengklaim pembangunan flyover akan dimulai pada bulan Juni 2023 dan selesai dalam waktu setahun, sebelum dirinya lengser sebagai anggota DPR.
Sayangnya informasi rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik dibantah oleh anggota DPR dari Dapil Sumbar lainnya, Athari Gauthi Ardi yang juga duduk di Badan Anggaran DPR.
Athari menyebut pernyataan Andre adalah kabar bohong dan hanya siasat demi pencitraan politik.
Penjebakan PSK
Baca Juga: Jarang Dapat Menit Bermain, Mengapa Shin Tae Yong Tetap Panggil Pratama Arhan ke Skuat?
Andre Rosiade sempat membuat geger saat dirinya bersama Tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumbar melakukan penggerebekan praktik prostitusi online di sebuah hotel di Kota Padang pada 26 Januari 2020 lalu.
Penggerebekan tersebut berujung pada penahanan seorang perempuan tunasusila berinisial NN oleh Polda Sumbar. Kabid Humas Polda Sumbar Stefanus Satake Bayu Setianto menyebutkan bahwa praktik prostitusi online yang menyeret NN terungkap berkat informasi Andre Rosiade.
Menurut keterangan polisi, Andre kala itu ikut merencanakan penggerebekan. Hal ini dibuktikan dengan struk reservasi kamar tempat penggerebekan atas nama Andre Rosiade.
Polisi dalam penggerebekan merahasiakan identitas pria yang memesan dan bersama NN di kamar hotel.
Andre menyebutkan bahwa dia memang menjebak NN. Andre mengklaim bahwa aksi penjebakannya tidak melanggar hukum karena ada kerja sama polisi.
Kendati demikian, tersangka NN merasa diperlakukan tak layak. Pasalnya, dia digerebek dengan keadaan telanjang dan sempat disetubuhi pria yang merupakan kliennya itu.
Pria yang disebut NN klien mulanya disebut sebagai orang suruhan yang dibayar Andre Rosiade. Namun ketika struk reservasi kamar terkuak, struk tersebut atas nama Andre sendiri.
Berkilah, Andre menyebutnya sebagai fitnah dari pihak hotel. Aksi penggerebekan itu justru berakhir senjata makan tuan. Dituding fitnah, pihak hotel menantangnya menempuh jalur hukum namun Andre mengelak.