Suara.com - Menjelang akhir tahun, biasanya orang tua akan memiliki rencana untuk berlibur bersama keluarga dan anak-anaknya. Bahkan, beberapa orang tua sudah berencana untuk mengajak anak-anaknya yang masih kecil berlibur ke luar negeri.
Namun, beberapa orang tua juga sering terlupa kalau iklim di luar negeri berbeda dengan Indonesia. Hal ini membuat anak kerap alami masalah sakit saat liburan ke luar negeri. Lantas mengapa hal ini terjadi?
Berdasarkan keterangan Dokter Spesialis anak, dr. Caessar Pronocitro Sp.A, anak kecil sering alami sakit karena mereka belum memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Ketika pergi ke suatu tempat dengan iklim yang berbeda, hal ini akan membuatnya menjadi kaget.
“Kalau untuk si kecil pasti dia memiliki kemampuan adaptasi yang belum seperti orang dewasa. Jadi mudah kaget dengan iklim yang terlalu dingin atau terlalu panas dari iklim biasanya,” ungkap dr. Caessar saat diwawancarai,beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Secara Keji Banting Anak Kandung Hingga Tewas, Begini Kesaksian Rekan Kerja Usman
Untuk itu, para orang tua yang ingin mengajak anaknya ke luar negeri juga harus memperhatikan berbagai hal. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengajak anak pergi ke luar negeri.
1. Cari tahu iklim negara tujuan
Orang tua harus biasa mencari tahu iklim negara yang ingin ditujunya. Berdasarkan keterangan dr. Caessar, dengan melakukan research terlebih dahulu, orang tua dapat menyesuaikan berbagai kebutuhan anak, termasuk pakaian.
“Jadi yang pertama pasti orang tua harus research sebelum berangkat kira-kira iklim di sana seperti apa lalu siapkan pakaian yang sesuai dengan iklim tersebut, misalnya mau ke tempat yang bersuhu dingin atau salju maka harus siapkan pakaian-pakaian yang lebih tebal untuk si kecil,” jelasnya.
2. Membawa termometer
Di sisi lain, orang tua juga harus bisa memantau kondisi anak saat berlibur ke luar negeri. Dr. Caessar menyarankan, agar para orang tua bisa sedia termometer demi memantau suhu tubuh anak. Dengan begitu, orang tua dapat mengetahui apakah kondisi anak alami kedinginan atau kepanasan.
“Yang kedua penting juga untuk selalu memantau kondisi dari si kecil misalnya dari suhu tubuhnya. Jadi jangan lupa untuk membawa termometer juga, Siapa tahu si kecil kedinginan atau misalnya sebaliknya kepanasan. Maka kita jaga dan kita awasi dengan termometer,” kata dr. Caessar.
3. Pantau kondisi anak
Hal lainnya yang harus bisa diperhatikan orang tua terkait anaknya ini juga dengan memantau kondisinya. Orang tua harus bisa memantau kondisi anak saat berlibur. Misalnya, jika anak kelelahan atau dehidrasi, orang tua harus bisa mengetahuinya.
Di sisi lain, jika pergi ke negara iklim dingin, harus tahu kalau anaknya alami kedinginan. Jika hal ini terjadi, dr. Caessar menyarankan para orang tua untuk bisa membawa anak masuk dan menghangatkan kondisi tubuhnya.
“Jika mereka mulai terlihat kelelahan atau kepanasan atau tidak seperti biasanya, maka jangan-jangan si kecil sudah terpengaruh dari suhu-suhu yang tidak sesuai dengan suhu biasanya dialami di negara kita. Jadi kalau misalnya si kecil mengalami perubahan seperti itu maka kita harus bawa ke dalam ruangan dan hangatkan kalau misalnya dia kedinginan,” pungkas dr. Caessar.