1. Pola makan sehat
WHO mengimbau setiap individu menjalankan pola makan sehat (healthy eating). Pola makan yang tidak sehat dinilai berpotensi menyebabkan penyakit kronis, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes.
Pola makan sehat itu diwujudkan antara lain dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, khususnya yang segar.
Selain itu, WHO mengajak setiap orang untuk mengurangi asupan lemak, gula, dan garam.
2. Olahraga rutin
WHO mengajak masyarakat untuk rutin olahraga atau aktif melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menari, bermanfaat signifikan bagi kesehatan.
Aktivitas fisik secara rutin, tulis WHO, dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes dan osteoporosis, membantu mengontrol berat badan, serta meningkatkan kesehatan mental.
“Mengambil bagian dalam aktivitas fisik juga meningkatkan kesempatan untuk bersosialisasi, memperluas jaringan dan memperkuat identitas budaya. Aktivitas fisik memiliki pengaruh positif bagi komunitas dan masyarakat dengan mendorong interaksi dan memperkuat kohesi sosial,” tulis WHO.
3. Menjaga berat badan ideal
Pola makan sehat dan olahraga sangat terkait dengan upaya setiap individu untuk mencapai berat badan ideal. Menurut WHO, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berat badan yang berlebihan meningkatan risiko pada kesehatan.
Berat badan ideal ini diukur dengan Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh. BMI memperhitungkan berat badan seseorang dalam kilogram yang dibagi dengan tinggi badan (kuadrat) dalam satuan meter. Adapun, WHO merekomendasikan BMI yang normal berada pada rentang 18,5–24,9.
Jamin Masa Depan dengan Asuransi
Berdasarkan informasi di atas, tampak jelas bahwa pola hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan setiap orang baik secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Menyibak Cara Hidup Sehat ala Rasulullah Lewat Buku 'Solusi Sehat Islami'
Meskipun potensi gangguan kesehatan dapat menyerang pada siapa saja. Namun, mengutip dari dr. Verury Verona Handayani dilansir dari halodoc, perlu diingat bahwa risiko tersebut akan lebih tinggi pada orang yang memiliki pola hidup tidak sehat.