Disentil Anies, Sangarnya Gurita Bisnis Prabowo Subianto: Si Capres Pemilik Harta Rp 2 Triliun

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 14 Desember 2023 | 14:46 WIB
Disentil Anies, Sangarnya Gurita Bisnis Prabowo Subianto: Si Capres Pemilik Harta Rp 2 Triliun
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat debat capres di Gedung KPU RI, Selasa (12/12/2023). [Instagram/@prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi sorotan usai disentil capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Menurut Anies, tidak semua politisi mampu menjadi oposisi pemerintah. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan Prabowo.

Anies menilai bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena status itu bisa menghambat bisnis. Sindiran menohok Anies kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu disampaikan saat debat capres perdana di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam.

Lantas, apa saja gurita bisnis Prabowo Subianto sampai kena sentil Anies? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Gurita Bisnis Prabowo Subianto

Baca Juga: Debat Perdana Jadi Sorotan, Anies Dinilai Jauh Lebih Unggul

Prabowo Subianto tercatat mempunyai beragam bisnis yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perkebunan hingga energi. Tak main-main, gurita bisnis itu menjadikan Prabowo sebagai capres 2024 terkaya dengan total harta kekayaan menembus Rp 2 triliun.

Menteri Pertahanan ini diketahui memulai bisnisnya sejak aktif berprofesi di bidang militer. Meski tajir melintir, Prabowo juga sempat-sempatnya mengeluh tentang bisnisnya mandek karena tak berkuasa selama 20 tahun.

Adapun daftar bisnis Prabowo Subianto adalah sebagai berikut:

Kertas Nusantara

PT Kiani Kertas atau kini dikenal dengan nama PT Kertas Nusantara merupakan bisnis pertama yang dimiliki oleh Prabowo. Awalnya, perusahaan tersebut dimiliki oleh Bob Hasan. Namun pada tahun 1990-an, PT Kiani Kertas mengalami kebangkrutan dan diambil alih oleh negara.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bakal Kirim Timnas U-20 Latihan di Qatar

Sampai pada akhirnya, PT Kiani Kertas dibeli oleh Prabowo dari negara senilai Rp 1,8 triliun. Pabrik ini tercatat memiliki luas konsesi sebesar 223.500 hektare.

Kini pabrik kertas yang berpusat di Kalimantan Timur ini dikenal dengan nama PT Kertas Nusantara.

PT Nusantara Energi

Setelah berbisnis di bidang kertas, Prabowo menambah bisnisnya di bidang energi dengan mendirikan PT Nusantara Energi pada 2001. Perusahaan ini bergerak di bidang tambang, batu bara, kelapa sawit, hingga perkebunan.

PT Nusantara Energi sekarang menjadi induk perusahaan milik Prabowo yang membawahi 27 perusahaan, di mana anak-anak perusahaan itu tersebar di dalam hingga luar negeri.

PT Jaladri Swadesi Nusantara

Prabowo tak cuma memiliki perusahaan pada bidang perkebunan dan sumber daya alam. Sosoknya juga mempunyai perseroan penangkapan ikan bernama PT Jaladri Swadesi Nusantara yang didirikan pada September 2001.

Perusahaan ini mempunyai sebuah armada senilai 10 juta dolar AS. Armada bernama The Purse Seiner ini memiliki 1.331 berat GT dan panjang kurang lebih 70 meter.

Nusantara Kaltim Coal

Nusantara Kaltim Coal adalah perusahaan lain milik Prabowo yang bergerak di bidang pertambangan.

Nusantara Kaltim Coal merupakan anak perusahaan dari Nusantara Energi yang didirikan pada 2005. Perusahaan ini mempunyai hak konsesi pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur.

PT Tusam Hutani Lestari

PT Tusam Hutani Lestari merupakan perusahaan milik Prabowo yang bergerak di bidang perkebunan. Perseroan ini berlokasi di Provinsi Aceh, di mana areanya meliputi kawasan pegunungan Aceh Tengah yang dikelilingi pohon pinus merkusii.

PT Tanjung Redeb Hutani

PT Tanjung Redeb Hutani adalah perusahaan yang bergerak di bidang perhutanan dan perkebunan. Perseroan  milik Prabowo ini berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

PT Belantara Pusaka

PT Belantara Pusaka merupakan perusahaan lain milik Prabowo yang berlokasi di Kalimantan Timur. Perusahaan ini memiliki luas area perkebunan 15.610 hektare, serta tercatat berhak melakukan pengelolaan sampai tahun 2035.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI