Suara.com - Brand ZARA belakangan dikecam setelah merilis iklan atau kampanye yang dianggap menyindir konflik di Gaza, Palestina.
Iklan itu dirilis pada awal Desember, di mana Zara mempromosikan koleksi jaket ZARA Atelier Collection 4.
Dalam foto-foto iklan, ZARA menampilkan model perempuan sedang berdiri sembari memanggul manekin yang dibungkus kain putih. Di sekeliling sang model, terlihat banyak reruntuhan puing beton serta peti kayu.
Publik pun menilai kampanye ZARA tersebut menghina penderitaan masyarakat Palestina saat ini yang menjadi korban Israel. ZARA langsung dihujani kritik pedas dan ancaman boikot dari masyarakat di berbagai belahan dunia.
Menanggapi hal tersebut, per Rabu (13/12/2023), ZARA terpantau sudah menghapus seluruh konten iklan tersebut dan merilis pernyataan untuk menjelaskan konsep kampanye mereka.
"Setelah mendengar komentar-komentar mengenai kampanye terbaru ZARA 'The Jacket', kami ingin menyampaikan beberapa hal kepada pelanggan kami," tulis pihak ZARA dalam unggahan Instagram resminya.
"Kampanye tersebut, telah dirancang pada Juli dan difoto pada September, menampilkan seri gambar patung yang belum selesai di dalam studio dan diciptakan dengan tujuan menampilkan pakaian buatan tangan dalam konten artistik," lanjut mereka.
Namun, pernyataan ZARA tidak mengandung permohonan maaf sama sekali. ZARA justru menyayangkan reaksi publik yang muncul setelah mereka merilis kampanye The Jacket.
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar ini, yang sekarang telah dihapus, dan melihatnya jauh dari apa yang dimaksudkan," beber mereka.
Baca Juga: Lebih dari Boikot, Toko Zara di Negara Ini Jadi Sasaran Amarah Pendukung Palestina
"ZARA menyesalkan kesalahpahaman tersebut dan kami menegaskan kembali rasa hormat yang mendalam terhadap semua orang," tandasnya.
Sayangnya, pernyataan ZARA justru semakin membuat posisinya tidak aman. Publik tdak puas dengan pernyataan tersebut, terlebih karena tidak ada kalimat permohonan maaf yang ditujukan untuk korban di Palestina.