Sarah Sechan Buka Suara Tak Merasa Bersalah Sindir Nagita Slavina di Instagram, Begini Lho Etika Main Sosmed!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 13 Desember 2023 | 08:45 WIB
Sarah Sechan Buka Suara Tak Merasa Bersalah Sindir Nagita Slavina di Instagram, Begini Lho Etika Main Sosmed!
Potret OOTD Sarah Sechan (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presenter kawakan Sarah Sechan akhirnya buka suara usai dituduh menyindir Nagita Slavina, karena dinilai tak memiliki tata krama ketika berada di negara orang. Dalam Instagram Story miliknya, mantan VJ MTV tersebut menganalogikan media sosial miliknya sebagai rumah. 

Tanpa merasa bersalah, Sarah Sechan mengungkap jika sah-sah saja dirinya berpendapat 'di rumahnya' sendiri, sama halnya dengan menonton tv, membaca artikel, mengobrol dengan teman, lalu menyampaikan komentar.

"Beda kalau kita tiba-tiba datang ke rumah orang, gedor-gedor pintu, atau di

pekarangannya dan marah2 gak jelas sambil keluarkan kata2 kasar. Nah, coba pikir sendiri mana yang boleh?," tulisnya seperti Suara.com kutip pada Selasa (12/12/2023).

Baca Juga: Dituding Pansos Lantaran Diduga Senggol Nagita Slavina, Sarah Sechan Ternyata Pernah Jadi VJ MTV Asia

Sehingga kata dia, dirinya juga bebas untuk mengunci pintu, menutup jendela dan memilih siapa yang bisa bertamu dan siapa yang tidak. Jadi, saat ada yang ingin dikatakan, Sarah Sechan meminta untuk netizen mengatakan hal tersebut di akun masing-masing, tidak di akun miliknya.

Unggahan Instagram Story Sarah Sechan, Selasa (12/12/2023).
Unggahan Instagram Story Sarah Sechan, Selasa (12/12/2023).

"Jadi anggap saja akun ini adalah rumahku. Saya berhak menghiburmu atau mengabaikannya sama sekali. ada yang ingin kamu katakan? Katakanlah di rumahmu sendiri. Jika kamu memahaminya, itu bagus. Jika tidak, maka itu tanggung jawabmu," pungkasnya lagi.

Di dunia digital seperti saat ini, menjaga etika media sosial yang baik sangatlah penting. Etiket ini juga memberikan peta tentang apa yang harus Anda dibagikan, membimbing kita menuju jenis konten yang sesuai dengan pengikut kita. 

Selain itu, hal ini menentukan bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang lain—baik melalui komentar, suka, atau berbagi. Sama pentingnya, hal ini menjelaskan apa yang harus dihindari, mencegah kesalahan langkah yang tidak disengaja.

Dikutip Social Hospitality, berikut anjuran memposting di media sosial yang sesuai dengan etika.

Baca Juga: Biodata dan Agama Sarah Sechan, VJ MTV yang Diduga Sindir Nagita Slavina Nggak Punya Manners saat di Negara Orang

1. Gunakan Tata Bahasa dan Ejaan yang Benar

Menggunakan tata bahasa dan ejaan yang tepat membantu orang memahami apa yang Anda katakan tanpa kebingungan. Anda tampil sebagai orang yang dapat diandalkan dan profesional jika Anda menulis dengan baik. 

2. Jangan Terlibat dalam Argumen Online

Menghindari perdebatan daring adalah praktik yang bijaksana karena beberapa alasan. Konflik seperti ini jarang menghasilkan diskusi yang produktif dan bermakna. Sebaliknya, konflik sering kali meningkat menjadi perdebatan sengit yang dapat merusak hubungan dan menciptakan lingkungan online yang tidak bersahabat.

3. Hindari Berbagi Berlebihan

Membagikan terlalu banyak informasi pribadi di media sosial dapat menimbulkan risiko terhadap privasi dan keamanan Anda. Semakin banyak informasi yang Anda berikan, semakin mudah bagi pelaku kejahatan untuk menyamar sebagai Anda atau menargetkan Anda secara online.

4. Memiliki Manfaat

Orang-orang senang membaca konten di media sosial yang menarik, bermanfaat, dan relevan. Artinya postingan yang memberikan informasi bermanfaat, menghibur, atau menginspirasi cenderung menarik perhatian.

Seperti diketahui, Sarah Sechan mendadak jadi perbincangan usai menyindir salah seorang bertitel sultan di Indonesia, yang disebut tak memiliki tata krama saat di negara orang. 

Netizen pun mengaitkan hal ini dengan Nagita Slavina, sebab istri Raffi Ahmad tersebut beberapa waktu lalu sempat terlihat berteriak memanggil Nia Ramadhani di sebuah mall di Singapura saat keduanya akan ikut dalam event lari marathon.

Menurut wanita 49 tahun itu, julukan sultan pada orang tersebut mungkin membuatnya bisa bersikap seenaknya. Di Singapura, kata dia banyak orang kaya dan bahkan lebih kaya namun tidak ada yang berteriak-teriak memanggil teman di mall.

"Kebiasaan dianggap "sultan" di negara sendiri, pas di negara orang berasa bisa seenaknya. Di mall teriak2 panggil temannya, dengan bangga, padahal orang lokal lihatnya mungkin "nih turis gak punya manners"," tulis wanita yang kini menetap di Singapura tersebut.

"Di negara itu banyak orang kaya, jauh lebih kaya, tapi gak ada tuh yang teriak2 di mall panggil orang lain," pungkas Sarah Sechan lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI