Suara.com - Ritel pakaian Spanyol Zara menuai kontroversi usai kampanye iklan terbarunya, berjudul "The Jacket." Dalam potret yang beredar, beberapa foto memperlihatkan foto yang menyerupai pakaian pemakaman Islam.
Adapula model Kristen McMenamy yamg sedang membopong manekin berbalut kain putih dan plastik, yang mirip dengan jenazah yang dikafani. Kampanye Zara juga mencakup unsur-unsur seperti batu, puing-puing, dan potongan karton yang menyerupai peta Palestina terbalik.
Kritikus menuduh Zara mengeksploitasi peristiwa tragis untuk tujuan pemasaran dan memgingatkan peristiwa genosida di Gaza. Namun, brand tersebut beralibi jika mereka ingin menyoroti keserbagunaan pakaian tersebut.
Zara menegaskan bahwa fokus kampanyenya adalah pada desain. Tentu saja gambar yang ditampilkan memicu reaksi keras. Media sosial dipenuhi dengan kecaman ketika pengguna mengungkapkan kemarahan dan rasa jijik mereka, serta bersumpah untuk memboikot merek tersebut.
Seorang netizen berkomentar, "Apakah menurut Anda 20.000 orang terbunuh, dan wajar jika Anda menggunakan kematian mereka sebagai metode pemasaran? Jangan keluar dan mengatakan Anda tidak bermaksud... menjijikkan."
Meski mendapat protes dari publik, Zara belum mengeluarkan tanggapan atau pernyataan terkait kontroversi tersebut. Ini bukan pertama kalinya Zara mendapat kecaman terkait konflik Israel-Palestina.
Untuk mengetahui sejarah Zara yang didirikan pengusaha terkenal Amancio Ortega, berikut fakta yang bisa diketahui seperti dikutip Bussiness Insider.

1. Amancio Ortega, pendiri pengecer pakaian Zara berusia 86 tahun asal Spanyol, memiliki kekayaan sekitar $54 miliar atau 844 triliun. Ia memiliki 59% saham Inditex, pengecer pakaian terbesar di dunia. Selain Zara, dia juga memiliki Pull&Bear, Bershka, Massimo Dutti, Stradivarius, dan lain-lain.
2. Ortega yang berusia 86 tahun lahir di barat laut Spanyol pada tahun 1936, sebagai putra seorang pekerja kereta api dan ibu rumah tangga.
Baca Juga: Komitmen Untuk Kemanusiaan, Bang Onim Pamit ke Ibu Kembali Berangkat ke Palestina
3. Dia mulai membuat pakaian bersama saudara-saudaranya dan calon istrinya, Rosalia Mera, di rumah mereka pada awal tahun 1960-an. Pada tahun 1975, Ortega dan Mera membuka toko Zara pertama di pusat kota La Coruna, Spanyol.