Suara.com - Belum lama ini, kampanye yang dilakukan Gibran Rakabuming dan sang istri Selvi Ananda di Poris Gaga, Tangerang, Banten menjadi perhatian oleh warganet. Keduanya melakukan kampanye sekaligus edukasi untuk pencegahan stunting
Namun, hal yang menjadi sorotan adalah Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda justru membagikan susu demi pencegahan stunting. Bahkan, Selvi Ananda menyebut susu tersebut diminum untuk anak di atas 2 tahun agar agar anak tidak stunting.
"Ini nanti dibagikan susu, yang boleh minum di atas 2 tahun. Jangan lupa anak-anak dibawa ke posyandu ya, Bu, kita nggak pengin anak-anak kurang gizi, stunting," kata Selvi Ananda kepada warga di Poris Gaga, Tangerang, Banten, baru-baru ini.
Hal ini lantas menjadi perhatian, karena pencegahan stunting sendiri tidak hanya berlangsung saat anak sudah lahir. Para ibu juga harus mempersiapkan dirinya sejak masih muda, hamil, bahkan setelah melahirkan agar anaknya tidak stunting.
Baca Juga: Punya Mobil Sejuta Umat-Kendaraan Warisan Jokowi, Ini Isi Garasi Gibran Rakabuming Raka
Dokter spesialis anak dr. S T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., mengatakan, ketika sudah melahirkan, para ibu harus paham dan tahu cara memenuhi nutrisi anaknya. Artinya, makanan-makanan yang dikonsumsi juga baik untuk memenuhi nutrisi anak.
“Pencegahan stunting itu yang pertama ibunya harus tahu benar. Bagaimana cara memenuhi nutrisi dan tahu benar makanan-makanan apa yang baik untuk anak,” ungkap dr. Andreas saat dihubungi Suara.com, Kamis (7/12/2023) lalu.
Sementara, saat ibu masih mengandung, ia harus tahu berbagai informasi tentang stunting. Jadi berfokus kepada cara pencegahannya sehingga saat anak lahir tidak alami stunting.
“Yang kedua mencari literasi atau informasi yang tepat. Bagaimana caranya cara mencegah stunting yang tadi jadi nggak salah,” sambungnya.
Jika pengetahuan tersebut baru diketahui, dr. Andreas menyarankan untuk para ibu mengoreksi berbagai kesalahan yang dilakukan. Misalnya, jika pemenuhan nutrisi saat ini dinilai kurang, para ibu harus segera memperbaiki kondisinya agar tidak alami stunting.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Dirinya Nyapres Tak Cuma Modal Joget: Gagasan Kita Paling Paten!
“Yang ketiga mau mendengarkan dan juga mencari tahu dan dikoreksi Apa kesalahan yang sedang dilakukan, akan dilakukan, atau telah dilakukan, sehingga mencegah kondisi stunting,” jelas dr. Andreas.
Terkait pemberian susu formula untuk stunting sendiri, pada dasarnya tidak wajib. Susu formula diberikan hanya sebagai tambahan nutrisi jika kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Anak sendiri cukup konsumsi ASI dan makanan pendamping. Hal tersebut berguna untuk mencegah dari stunting.
“Sebenarnya susu formula itu tidak diberikan secara rutin di bawah usia 2 tahun karena masih ASI dan juga makan saja sampai usia 2 tahun cukup. Karena kebutuhan ASI dan makanan itu sudah cukup memenuhi kebutuhan anak,” ucapnya.
Kalaupun harus diberikan susu formula, dr. Andreas mengatakan, hal ini juga khusus. Artinya susu formula tersebut tidak sembarangan, tetapi dikhususkan dokter anak.
“Ini bukan susu formula biasa, ini susu formula khusus yang disarankan dokter anak untuk memenuhi kebutuhannya,” pungkas dr. Andreas.