Kesimpulannya, tidak wajib bagi orang tua memberikan susu formula sebagai upaya untuk mencegah stunting. Pasalnya, dengan pemberian ASI eksklusif dan makanan, jika kebutuhannya telah terpenuhi, maka hal tersebut sudah cukup.
Sementara itu, terkait permasalahan untuk mencegah stunting dengan pemberian susu formula sendiri memang bisa. Akan tetapi , dr. Andrean mengatakan, bahwa pencegahan stunting dengan susu formula ini tidak sembarangan. Hal ini lantaran, susu formula yang diberikan juga jenis susu khusus. Jadi tidak semua merk susu formula bisa memenuhi kebutuhan gizi anak.
“Untuk untuk menambah kalori tidak harus menggunakan susu formula. Cuma biasanya anak-anak yang gizi buruk itu makanya kurang bagus sehingga diperlukan nutrisi tambahan yaitu susu formula yang tinggi kalori,” ujar dr. Andreas.
"Beda ya, jadi ini itu makanan cair dengan tinggi kalori untuk memperbaiki nutrisinya itu diperbolehkan tujuannya untuk mempercepat koreksi agar tidak terjadi stunting. Ini bukan susu formula biasa, ini susu formula khusus yang disarankan dokter anak untuk memenuhi kebutuhannya,” tandasnya.
Pernyataan dr. S T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A., ini sejalan dengan dr. Tan Shot Yen yang mengatakan bahwa pemberian susu formula untuk anak di atas dua tahun hanyalah mitos. Sayangnya, mitos ini sudah berkembang di masyarakat dan menjadi kebiasaan turun temurun.
"Anak di ataa dua tahun perlu minum susu tambahan adalah mitos yang berkembang di maayarakat," kata dr. Tan Shot Yen.
Padahal untuk tumbuh kembang optimal, anak usia dua tahun ke atas butuh makan 3x sehari dengan asupan kaya protein makanan pokok seperti nasi, sayur, buah dan minum cairan setidaknya 5 gelas per hari," tambahnya.
'Susu Formula Jadi Momok'
Permasalahan ini tampaknya menjadi perhatian khusus bagi perencana keuangan, Kays Abdul Fattah, RFA. RIFA. yang menilai bahwa selama ini masyarakat Indonesia tak bisa lepas dari industri susu formula.
Baca Juga: 'Cuek Bebek' Soal Dinasti Politik, Gibran Malah Lebih Pilih Promosi Resto ke Sekpri Iriana Jokowi
Sehingga, tak sedikit yang merasa bahwa biaya susu formula menjadi beban keuangan yang sangat berat, terutama bagi keluarga miskin. Bahkan, kebutuhan untuk susu formula saja bisa menguras tabungan dan tak jarang membuat mereka harus berutang.