![Baliho foto Jokowi bertuliskan "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan" di Bundaran UGM, Jumat (8/12/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/09/15849-baliho-foto-jokowi-bertuliskan-penyerahan-nominasi-alumnus-ugm-paling-memalukan.jpg)
Kini Presiden Jokowi justru meraih kritik tajam dari tempatnya berkuliah dulu. Ia diberi gelar sebagai alumnus UGM paling memalukan. Sertifikat itu diberikan oleh Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor kepada sosok yang bertopeng Jokowi, serta diserahkan bersama dengan kajian dari BEM KM UGM.
Sertifikat dan kajian itu bahkan rencananya akan dikirim langsung oleh BEM UGM ke Istana Negara. Menurut Ketua BEM Gielbran, aksi ini menjadi wujud nyata mahasiswa yang hadir secara legitimasi untuk memberikan gelar itu kepada Jokowi.
Gielbran menilai bahwa Jokowi telah menerapkan politik Jawa. Artinya, kata Gielbran, Presiden Jokowi lebih mementingkan kekuasaan daripada etika. Tak hanya itu, ada juga Maklumat Bulaksumur yang ditandatangani para peserta.
Bukan tanpa alasan, penyerahan gelar ini diberikan karena mahasiswa UGM menilai banyak masalah di era kepemimpinan Jokowi.
Padahal menurut Gielbran, Jokowi memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Indonesia. Sebut saja korupsi, kebebasan berpendapat, konstitusi, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Presiden Jokowi maupun pihak Istana masih belum memberikan pernyataan resmi terkait gelar alumnus UGM paling memalukan tersebut.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa