Ini berarti, saat konflik rumah tangga terjadi, pasangan kerap kali mengutamakan kekerasan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tidak hanya itu, masalah mental juga bisa muncul karena wanita yang mengalami keguguran.
Ini karena tubuh yang masih belum optimal untuk hamil dan melahirkan pada usia belia, sehingga keguguran pun sangat rentan terjadi.
2. Potensi Tekanan Sosial
Tekanan sosial ini karena suami biasanya harus bertanggung jawab menjadi kepala keluarga dan mencari nafkah. Sementar istri, memiliki beban dan tanggung jawab terhadap semua urusan rumah tangga dan mendidik anak.
Padahal pasangan yang menikah di usia sangat muda belum siap sepenuhnya untuk mengemban tanggung jawab itu.
Jika mereka tidak berhasil memenuhi tugas itu, orang-orang kerap mengucilkan dan menganggap mereka buruk.
3. Berisiko KDRT
Merujuk pada laman Halodoc, studi mengatakan wanita yang melakukan pernikahan dini memiliki risiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang lebih tinggi.
Sebab, usia yang masih sangat belia untuk membina hubungan rumah tangga kerap kali membuat pasangan masih belum dapat berpikir logis dan dewasa.