Suara.com - Dalam beberap waktu belakangan ramai di pemberitaan dan media sosial terkait dengan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh, Indonesia. Beberapa narasi di media sosial juga mengaitkannya dengan United Nations High Commissioner for Refugees atau UNHCR.
Bahkan, tidak sedikit juga termakan berita palsu atau hoaks yang mengatasnamakan UNHCR terkait penanganan pengungsi Rohingya di Aceh. Lantas, apa dan siapa sebenarnya UNHCR ini?
Dirangkum dari berbagai sumber, ini adalah beberapa hal penting tentang UNHCR yang mesti kamu tahu.
UNHCR atau lebih dikenal dengan Badan Pengungsi PBB, adalah organisasi global yang berdedikasi untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak-hak dan membangun masa depan yang lebih baik bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik dan penganiayaan.
Baca Juga: Jejak Sejarah Etnis Rohingya, Ini Alasan Warga Aceh Menolak Kedatangan Mereka
Dalam kerja-kerjanya, mereka memimpin aksi internasional untuk melindungi pengungsi, komunitas yang terpaksa mengungsi, dan orang-orang yang tidak mempunyai kewarganegaraan. Dalam visinya, UNHCR menulis, bahwa mereka ingin dunia di mana setiap orang yang terpaksa mengungsi dapat membangun masa depan yang lebih baik.
Sejarah UNHCR
UNHCR didirikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 setelah Perang Dunia Kedua untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal. Saat ini, UNHCR bekerja di 135 negara. Merekamemberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa, termasuk tempat tinggal, makanan, air dan perawatan medis bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi dari konflik dan penganiayaan, banyak di antara mereka yang tidak mempunyai orang lain untuk dituju.
"Kami membela hak mereka untuk mendapatkan keselamatan dan membantu mereka menemukan tempat yang bisa mereka sebut sebagai rumah sehingga mereka dapat membangun kembali kehidupan mereka. Dalam jangka panjang, kami bekerja sama dengan negara-negara untuk memperbaiki dan memantau undang-undang dan kebijakan pengungsi dan suaka, untuk memastikan penegakan hak asasi manusia," tulis UNHCR dalam situsnya.
NHCR menganggap pengungsi dan mereka yang terpaksa mengungsi sebagai mitra, dan menempatkan mereka yang paling terkena dampak sebagai pusat perencanaan dan pengambilan keputusan.
Baca Juga: Angin Topan Paksa Puluhan Ribu Pengungsi Rohingya Pindah dari Pesisir Barat Daya Bangladesh
Peran UNHCR pada pengungsi Rohingya
UNHCR, Badan Pengungsi PBB, dan mitra-mitranya secara aktif mendukung upaya Pemerintah untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan para pengungsi Rohingya. Karena sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan, mereka memerlukan bantuan makanan, air, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan.
Ketika Bangladesh menghadapi risiko perubahan iklim dan bencana alam, UNHCR menekankan perlunya program yang tahan bencana dan sadar lingkungan. Untuk memitigasi potensi ketegangan antara pengungsi dan tuan rumah, organisasi ini juga mengatasi tantangan yang berdampak pada komunitas tuan rumah, termasuk degradasi lingkungan dan kurangnya layanan kesehatan.
Mengingat sifat krisis yang berlarut-larut, mempertahankan perhatian dan pendanaan donor menjadi semakin sulit. Akibatnya, lembaga-lembaga kemanusiaan, termasuk UNHCR, harus memprioritaskan intervensi-intervensi penting, sehingga beberapa kebutuhan dasar tidak terpenuhi.
Situasi ini sangat merugikan perempuan dan anak-anak, yang mencakup lebih dari 75 persen populasi pengungsi dan lebih rentan terhadap pelecehan dan kekerasan berbasis gender. Dukungan komunitas internasional sangat penting untuk memastikan bantuan yang dapat menopang kehidupan para pengungsi Rohingya.