Infografis
Suara.com - Penyanyi legendaris Iwan Fals turut merespons ucapan blunder cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terkait asam sulfat yang semestinya asam folat.
Diketahui Gibran salah menyebut asam folat untuk ibu hamil dengan istilah asam sulfat yang kerap ditemukan dalam aki mobil.
Menariknya Iwan Fals justru bersyukur karena kini pengetahuan tentang asam sulfat dan asam folatnya semakin bertambah. Dia berkelakar selama ini hanya mengenal asam yang dikaitkan dengan makanan.
"Hehehe Alhamdulillah, hikmahnya jadi tau Asam Sulfat & Asam Folat, tadinya cuma tau Asam Jawa, Sayur Asam, Asam Manis, Garang Asam," tulis Iwan Fals di akun X pada Rabu (6/12/2023).
Simak profil dan agama Iwan Fals yang komentari blunder ucapan Gibran berikut ini.
Profil Iwan Fals
Iwan Fals adalah salah satu penyanyi legendaris Indonesia. Pria pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini dikenal karena karya-karyanya yang luar biasa kritis, terutama saat era pemerintahan Orde Baru.
Karya-karya Iwan cukup fenomenal seperti 'Bento' dan 'Bongkar' yang diciptakan saat bersama grup musik Swami. Kemudian ada juga 'Oemar Bakri', 'Ibu' hingga 'Tikus-Tikus Kantor' yang dia ciptakan sendiri.
Iwan mengawali karier musik di akhir tahun 1970-an. Lewat album perdana berjudul 'Amburadul', Iwan kerap menciptakan dan menyanyikan lagu yang menggambarkan suasana kehidupan sosial Indonesia pada saat itu.
Ketika itu Iwan memang banyak membuat lagu dengan tema kritikan terhadap pemerintah, bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya. Alhasil perusahaan rekaman yang memayungi Iwan enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas.
Baca Juga: Potret Rumah Kontrakan Selvi Ananda Sebelum Dinikahi Gibran, Sempat Dicat Sebelum Mantu
Untuk jenis musik yang dipilih Iwan termasuk lebih beragam, mulai dari pop, rock, folk pop dan country. Selain aktif sebagai penyanyi dan pencipta lagu, Iwan juga sempat aktif di bidang olahraga. Bahkan dia pernah meraih juara II Karate Tingkat Nasional dan juara IV Karate Tingkat Nasional di tahun 1989.
