Suara.com - Penurunan angka kelahiran tengah menjadi isu serius di beberapa negara. Setelah Jepang dan Korea Selatan, kini Korea Utara (Korut) pun tengah bergulat dengan penurunan populasi yang cukup drastis.
Gara-gara hal ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sampai menangis dan meminta agar para ibu di negara itu mau melahirkan banyak bayi.
Melansir dari New York Post, Kim Jong Un diketahui menangis di depan ribuan perempuan yang hadir dalam acara Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada Minggu (3/12/2023).
Ia tampak menyeka air mata menggunakan sapu tangan, sambil meminta upaya dari para warganya untuk turut andil dalam meningkatkan angka kelahiran yang rendah di Korut.
Baca Juga: Sekolah Dasar di Korea Selatan Terancam Tutup Ulah Angka Kelahiran Anak Terus Menurun
Untuk menarik minat para ibu untuk melahirkan lebih banyak bayi, pemimpin Korut itu juga menawarkan tunjangan khusus untuk keluarga dengan tiga anak atau lebih. Hal itu mencakup perumahan gratis, makanan, obat-obatan, perlengkapan rumah tangga, dan insentif pendidikan.
Di sisi lain, Kim Joung Un juga mengatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk akan membantu memperkuat negara itu.
Berbeda dengan Korea Selatan yang menghadapi penurunan angka kelahiran imbas mahalnya biaya untuk membesarkan anak, penyebab penurunan angka kelahiran di Korut dipicu oleh kelaparan dan kesulitan ekonomi yang berlangsung terus-menerus.
Menurut laporan Hyundai Research Institute, tingkat kesuburan Korut mengalami penurunan besar usai bencana kelaparan melanda negara itu pada 1990-an.
Dan di tahun 2023 ini, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tingkat kesuburan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan satu perempuan di Korut berada di angka 1,8.
Baca Juga: Angka Kelahiran di China Menurun, Anak Muda China: Punya Anak Butuh Banyak Biaya
Jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Korea Selatan, tingkat kesuburan di Korut Korea masih lebih tinggi. Diketahui, Korea Selatan hanya memiliki tingkat kesuburan 0,78 pada tahun 2022 lalu, yang merupakan ke rekor terendah di negara tersebut.