Menguji Argumen Selvi Ananda Soal Pemberian Susu Agar Anak Tidak Stunting, Validkah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 07 Desember 2023 | 10:50 WIB
Menguji Argumen Selvi Ananda Soal Pemberian Susu Agar Anak Tidak Stunting, Validkah?
Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka bersama sang istri Selvi Ananda menysuri jalan di gang yang berada di Kampung Sawah, Tangerang, Banten pada Senin (4/12/2023). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) bersama istrinya Selvi Ananda (kiri) dan sejumlah politisi dari partai politik pengusung Gibran berjalan kaki di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Dalam kesempatan tersebut Gibran menyapa warga yang sedang berolah raga saat HBKB atau 'car free day' (CFD) dan membagikan susu ke anak-anak. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) bersama istrinya Selvi Ananda (kiri) dan sejumlah politisi dari partai politik pengusung Gibran berjalan kaki di area hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (3/12/2023). Dalam kesempatan tersebut Gibran menyapa warga yang sedang berolah raga saat HBKB atau 'car free day' (CFD) dan membagikan susu ke anak-anak. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Mahasiswa Doktoral di Nutritional Biology, University of California, Davis, Davrina Rianda seperti dikutip dari The Conversation, mengatakan bahwa produsen dan pemasaran susu formula (sufor) yang agresif justru bisa mengancam upaya penanganan stunting.

Seorang mahasiswa doktoral di bidang Nutritional Biology dari University of California, Davis, Davrina Rianda dalam sebuah kutipan dari The Conversation menggarisbawahi bahwa pendekatan agresif dalam pemasaran susu formula (sufor) bisa mengganggu upaya penanganan stunting.

Menurut Davrina, anak-anak di bawah usia tiga tahun sering mengonsumsi sufor. Data dari survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa 72,9% dari anak usia 6–23 bulan yang tidak lagi mendapatkan ASI beralih ke susu formula.

Davrina khawatir, tanpa pembatasan yang ketat terhadap pemasaran sufor, target penurunan stunting dari 21,6% pada tahun 2022 ke 14% tahun depan akan sulit dicapai.

Dia menekankan bahwa meskipun sufor dirancang secara khusus, tidak ada kandungan dalam sufor yang dapat menandingi manfaat ASI, terutama dalam mendukung sistem kekebalan tubuh anak.

Anak-anak dengan kekebalan tubuh yang kurang rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan mayoritas zat gizi yang mereka konsumsi digunakan untuk melawan penyakit, bukan untuk pertumbuhan. Ini membuat ASI eksklusif tetap menjadi langkah terbaik untuk mencegah stunting.

Namun, penggunaan sufor pada anak-anak di bawah tiga tahun seringkali tidak memperhatikan pola makan yang tepat bagi bayi dan anak.

Sufor kadang menjadi alternatif saat anak tidak mau makan, meskipun pada masa ini sangat penting untuk memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan dari segi rasa, tekstur, dan penampilan.

Ilustrasi susu (freepik)
Ilustrasi susu (freepik)

Data menunjukkan bahwa 71% sufor untuk batita memiliki tingkat gula yang tinggi menurut standar Badan Standar Makanan Inggris (UK FSA). Rata-rata kandungan gula pada sufor batita adalah 7,3 gram per 100 ml, setara dengan minuman berpemanis.

Baca Juga: Dari Anak Penjual Ayam Jadi Mantu Presiden, Weton Selvi Ananda Sudah Jadi Tanda?

Hal ini berisiko membangun preferensi anak terhadap rasa manis pada masa awal kehidupan, membuat orangtua cenderung memilih makanan dan minuman yang manis sesuai dengan keinginan anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI