Dalam pesannya, Motaz Azaiza mengaku, dirinya sudah banyak menyampaikan informasi kepada dunia. Bahkan, ia bersumpah kalau informasi itu sesuai dengan apa yang terjadi. Namun, saat ini dirinya berfokus untuk bisa mempertahankan diri dari serangan Israel.
“Fase mempertaruhkan segalanya untuk mencapai berita kepada Anda telah berakhir, ini dimulailah fase mencoba bertahan.
Aku sudah memberikan cukup banyak berita, dan Aku bersumpah demi Allah, itu demi-Nya demi pengabdian pada negaraku. Kami sekarang menghadapi pengepungan internal. Kita tidak bisa bergerak ke Utara atau Selatan.
Tank-tank Israel mengepung Gaza Tengah di ujung Utara dan Selatan. Situasi Kami lebih mengerikan daripada yang Anda bayangkan.
Ingat: kami bukanlah konten yang ada untuk Anda bagikan. Kami adalah orang yang menghadapi genosida, Kami adalah sekelompok yang berusaha untuk tetap hidup.”
3. Ismail Jood
Ismail Jood juga menuliskan pesan terakhirnya dalam media sosialnya. Ia mengaku tidak akan memaafkan orang yang tahu kebenaran tetapi tetap diam. Ia berharap para korban untuk bisa hidup di akhirat yang bahagia dengan keadilan.
“Pesan Terakhir kami: wajah menjadi pucat, harapan hilang, dan kami tidak akan memakan mereka yang mampu mengatakan kebenaran dan tetap diam.
Dunia ini telah membuktikan kepada kita bahwa ini adalah dunia yang munafik dan tercela, namun dunia kita akan berada di dunia kedua, tempat yang lebih adil, lebih aman, dan lebih diyakinkan oleh Pencipta kita.
Baca Juga: Indonesia Mau Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 dan U-20 2025, Bagaimana Kalau Timnas Israel Main?
Kami mengucapkan selamat atas kesyahidan Anda. Dan semoga lagnar menimpamu, hai dunia yang munafik.”