Suara.com - Usai gencatan senjata yang dilakukan beberapa waktu lalu, Israel kembali menyerang Palestina. Bahkan, serangan ini membuat masyarakat Gaza Palestina merasa terpojok di bagian selatan dan utara.
Dampak dari serangan ini sendiri juga terjadi kepada para jurnalis Palestina. Beberapa jurnalis terlihat mulai menuliskan rasa putus asanya karena tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, beberapa jurnalis juga menuliskan pesan wasiatnya di akun media sosial masing-masing.
Hal ini karena para jurnalis tersebut mengaku, dirinya bisa meninggal kapan saja dengan situasi saat ini. Bahkan, beberapa jurnalis juga mengaku dirinya tidak lagi menyebarkan informasi kepada dunia. Saat ini fokus mereka yaitu untuk bisa bertahan hidup dengan serangan tentara Israel.
Lantas seperti apa isi pesan wasiat para jurnalis di Gaza Palestina? Berikut beberapa isi pesan para jurnalis di Gaza Palestina dikutip dari akun Tiktok @hermansyah_507.
Baca Juga: Indonesia Mau Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 dan U-20 2025, Bagaimana Kalau Timnas Israel Main?
1. Bisan
Dalam tulisannya Bisan menuliskan kalau dirinya tidak memiliki harapan hidup saat terjadi genosida di Palestina. Bahkan, ia yakin dirinya akan meninggal dunia dalam beberapa hari ke depan. Berikut isi pesan Bisan.
“Saya tidak lagi memiliki harapan untuk bertahan hidup seperti pada awal genosida ini, Dan saya yakin saya akan mati dalam beberapa minggu atau mungkin beberapa hari ke depan. Saya menderita infeksi virus yang parah selama berhari-hari dan tidak bisa beranjak dari kasur!
Pesan saya kepada dunia: Anda bukannya tidak bersalah atas apa yang terjadi pada kami, anda sebagai pemerintah atau masyarakat yang mendukung pemusnahan Israel terhadap rakyat saya. Kami tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan memaafkanmu, umat manusia tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan melupakan, bahkan jika mati, sejarah tidak akan terlupakan.
Pesan untuk teman-teman: terima kasih dan para pendukung di seluruh dunia. Anda penuh kasih sayang dan sangat kuat. Kami meminta anda untuk tidak putus asa, meskipun dunia tampak tidak adil dan upaya Anda belum menghasilkan gencatan senjata.”
Baca Juga: Bertentangan dengan AS, Israel Ogah Libatkan Otoritas Palestina dalam Gaza
2. Motaz Azaiza
Dalam pesannya, Motaz Azaiza mengaku, dirinya sudah banyak menyampaikan informasi kepada dunia. Bahkan, ia bersumpah kalau informasi itu sesuai dengan apa yang terjadi. Namun, saat ini dirinya berfokus untuk bisa mempertahankan diri dari serangan Israel.
“Fase mempertaruhkan segalanya untuk mencapai berita kepada Anda telah berakhir, ini dimulailah fase mencoba bertahan.
Aku sudah memberikan cukup banyak berita, dan Aku bersumpah demi Allah, itu demi-Nya demi pengabdian pada negaraku. Kami sekarang menghadapi pengepungan internal. Kita tidak bisa bergerak ke Utara atau Selatan.
Tank-tank Israel mengepung Gaza Tengah di ujung Utara dan Selatan. Situasi Kami lebih mengerikan daripada yang Anda bayangkan.
Ingat: kami bukanlah konten yang ada untuk Anda bagikan. Kami adalah orang yang menghadapi genosida, Kami adalah sekelompok yang berusaha untuk tetap hidup.”
3. Ismail Jood
Ismail Jood juga menuliskan pesan terakhirnya dalam media sosialnya. Ia mengaku tidak akan memaafkan orang yang tahu kebenaran tetapi tetap diam. Ia berharap para korban untuk bisa hidup di akhirat yang bahagia dengan keadilan.
“Pesan Terakhir kami: wajah menjadi pucat, harapan hilang, dan kami tidak akan memakan mereka yang mampu mengatakan kebenaran dan tetap diam.
Dunia ini telah membuktikan kepada kita bahwa ini adalah dunia yang munafik dan tercela, namun dunia kita akan berada di dunia kedua, tempat yang lebih adil, lebih aman, dan lebih diyakinkan oleh Pencipta kita.
Kami mengucapkan selamat atas kesyahidan Anda. Dan semoga lagnar menimpamu, hai dunia yang munafik.”
Unggahan tersebut juga mendapat banyak komentar dari warganet. Beberapa warganet tampak merasa sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa. Di sisi lain, beberapa warganet lainnya terlihat mendoakan agar para jurnalis tersebut dapat diberi kesehatan.
“Ya Allah lindungilah merek,” komentar salah seorang warganet.
“Ya Allah sampai gemetar ana membacanya dan air mata pun mengalir begitu saja, Ya Allah lindungilah saudara-saudara kita diPalestina ya Allah,” tulis akun lainnya.
“Semoga selalu dalam lindungan Allah,” komentar akun lainnya,” tulis warganet lain.