Infografis
Suara.com - Menjelang tahun politik, berbagai influencer di media sosial sering kali didekati untuk membantu berkampanye para politisi. Bahkan para influencer itu dibayar jutaan untuk sekali posting bersama sang influencer.
Influencer sendiri adalah mereka yang terkenal melalui media sosial di mana memiliki banyak pengikut sehingga bisa berpengaruh pada pendapatan suara para poliisi.
Hal itu juga diungkapkan oleh akun X @neohistoria_id yang mengaku sempat ditawari untuk mengunggah foto atau konten calon tertentu. Tak tanggung-tanggung, akun tersebut dijanjikan mendapatkan Rp 5 juta untuk tiap postingan.
Akun yang memiliki pengikut lbih dari 388 ribu itu ditawari Rp 5 juta tiap postingan, namun menolak.
Baca Juga: Capres-Cawapres Bakal Saling Mendampingi Saat Debat, KPU Buka Peluang Adanya Perubahan
"Kira-kira begini bocoran ratenya. Namun tenang saja, kami tidak akan pernah dan tidak akan mau menerima tawaran politis seperti ini karena merdeka membahas sejarah adalah nadi kehidupan kami," tulis akun @neohistoria_id.
Pada cuitannya, akun @neohistoria_id mengunggah bukti chat dari salah satu calon yang menawarkan bekerjasama.
"Izin ndan! salam kenal saya *** dari *** ingin ajak neohistori jadi media partership dengan benefit sebagai berikut ***, kira-kira aman di budget Rp 5 juta per pos ndan?" pesan dari tim politikus.
Sebelumnya akun X @andikamalreza juga mengakui bahwa dirinya juga sempat ditawari untuk mengendorse capres-cawapres.
"Gue akuin, gila banget perputaran uang haram di Pilpres ini. Gue aja folls 30k ditawar gede banget apalagi yg lebih dari 100K folls? Kalo ga inget Islam dan punya temen idealis, mungkin udah gue ambil," tulis @andikamalreza.
Baca Juga: Meski Ajak Tim Paslon Diskusi, Keputusan Soal Metode Debat Capres-Cawapres Tetap di Tangan KPU
