Suara.com - Menjelang akhir tahun, banyak orang memutuskan pergi berlibur ke luar negeri. Selain mengunjungi tempat-tempat wisata, belanja jadi salah satu agenda yang tak boleh dilewatkan saat liburan ke luar negeri.
Selain brand lokal, produk fashion branded juga kerap jadi pilihan saat belanja di luar negeri karena menganggap harganya yang lebih murah.
Padahal faktanya tidak selalu begitu, lho. Ada beberapa brand fashion yang memang harganya lebih murah di negara tertentu dibandingkan di Indonesia, misalnya Uniqlo di Jepang.
Tapi, ada juga brand yang justru harganya lebih mahal di luar negeri daripada di Indonesia.
Baca Juga: Cocok Untuk Liburan Akhir Tahun, Taiwan Sajikan Keindahan dengan Destinasi Ramah Muslim
Elian Ciptono, Country Manager Wise Indonesia, memberikan tips untuk membantu wisatawan Indonesia berhemat saat belanja di luar negeri selama liburan akhir tahun. Ini dia:
1. Pelajari fluktuasi nilai tukar rupiah
Sebelum bepergian, pantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan. Informasi ini membantu Anda memilih waktu yang tepat untuk menukar uang atau melakukan pembelian, sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak nilai untuk uang Anda.
2. Ketahui cara berbelanja bebas pajak
Banyak negara mengizinkan wisatawan untuk mengajukan pengembalian PPN (pajak pertambahan nilai) atau VAT (Value Added Tax), atau bahkan menawarkan belanja bebas pajak. Lakukan riset mengenai prosedur pengembalian pajak di negara tujuan sebelum berbelanja.
Baca Juga: Ingin Liburan Akhir Tahun Seru yang Bebas dari Kebisingan Kota, Ke Pantai Aja Yuk!
3. Bandingkan harga secara online sebelum membeli
Memeriksa harga online, terutama untuk brand mewah, dapat membantumu untuk mengetahui bila produk tersebut memang lebih murah untuk dibeli di luar negeri
4. Bayarlah dengan mata uang setempat
Saat menarik uang dari ATM atau melakukan pembayaran di luar negeri, pilihlah pembayaran dengan mata uang lokal (tanpa konversi) untuk menghindari biaya tambahan.
5. Waspadai biaya tersembunyi
Banyak penyedia layanan menambahkan biaya tersembunyi dalam bentuk markup nilai tukar, meskipun tampak transparan di depan dengan menampilkan upfront fee.
Riset Wise tentang biaya tersembunyi menemukan bahwa pada tahun 2022, masyarakat Indonesia membayar Rp3,455 triliun untuk transaksi luar negeri yang menggunakan kartu (debit card atau credit card), di mana 70% dari biaya tersebut disembunyikan dalam bentuk markup nilai tukar.
Untuk itu, carilah penyedia layanan dengan struktur biaya yang transparan dan jangan mudah percaya dengan istilah seperti "bebas biaya".