Saat ini dunia sedang dilanda kekhawatiran pneumonia atau infeksi paru. Sedangkan pada pasien diabetes infeksi paru dari virus maupun bakteri bisa menyebabkan komplikasi, sehingga vaksinasi pneumonia bisa jadi solusi.
"Kalau vaksinasi sebaiknya minimal 2 minggu sebelum bepergian, karena kan vaksin itu butuh waktu untuk memberikan proteksi optimal. Belum lagi setelah vaksin kerap terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)," bebernya.
3. Tetap Bawa Glukometer
Glukometer adalah alat yang digunakan untuk memonitor glikemik atau kadar gula dalam darah, yang juga akan bantu pengambilan keputusan bagi penderita diabetes di waktu tertentu.
Menurut dr. Rudy, dengan membawa glukometer khusus pada pasien diabetes yang sudah suntik insulin, akan bisa menyesuaikan dosis insulin yang diperlukan, terlebih saat liburan umumnya pola makan cenderung berubah.
"Ketika pergi pola makan kita berubah, porsi berapa, wisata kuliner. Ini umum terjadi, karena biasanya pasien bisa stres jika saat liburan harus atur kalori," papar dr. Rudy.
4. Biarkan Icip dan Insulin Tidak Boleh Habis
Selain sebaiknya pasien diabetes saat liburan pola makan cenderung longgar, pasien diperbolehkan makanan manis tapi hanya sebatas icip satu atau dua sendok. Ditambah obat harus tetap dikonsumsi dan insulin tidak boleh habis, karena akan mempersulit saat bepergian.
"Insulin tidak boleh habis, karena tidak semua tempat ready insulin. Kalaupun insulinnya ada, kadang beberapa pasien sudah terlanjur cocok dengan insulin merek tertentu sehingga sulit beradaptasi. Belum lagi di tempat terpencil susah cari jarum," pungkas dr. Rudy.
Baca Juga: Tak Ditemani Fuji, Intip Gaya Simpel Asnawi Mangkualam Liburan di Bali