Suara.com - Bunga Citra Lestari (BCL) telah resmi menjadi istri Tiko Aryawardhana pada Sabtu (2/12/2023) kemarin. Namun pernikahan BCL dengan Tiko tersebut menuai kontroversi karena netizen belum rela sang penyanyi berpaling dari almarhum Ashraf Sinclair. Sejumlah netizen menyinggung apakah BCL bisa bertemu Ashraf Sinclair di akhirat.
Beberapa netizen beropini jika seorang istri akan dipersatukan kembali dengan suami terakhirnya di surga. Lantas bagaimana penjelasan sebenarnya? Apakah berarti Ashraf bukan jodoh BCL di akhirat? Simak ulasan berikut ini.
Istri Nikah Lagi Karena Suami Meninggal, Siapa Pasangan di Akhirat?
Pembahasan tentang seorang istri yang menikah lagi setelah suaminya meninggal jadi perhatian usai berita BCL menikah dengan Tiko. Dikutip dari website NU Online, semua perempuan yang melangsungkan akad perkawinan beberapa kali baik karena sebelumnya bercerai atau ditinggal mati suami, tetap akan bertemu dengan suaminya kelak di akhirat.
Adapun terkait siapa yang akan menjadi suaminya di akhirat nanti, ada beberapa pandangan. Sedikitnya, ada 4 pendapat berbeda tentang laki-laki yang akan menjadi suami dari perempuan yang melakukan pernikahan beberapa kali.
Baca Juga: Dampingi BCL ke Meja Akad, Adik Ashraf Sinclair Hampir Terjatuh dari Tangga
1. Perempuan yang menikah beberapa kali kelak di akhirat akan bersuami dengan laki-laki pertama yang jadi suaminya karena suami pertama yang mengawali keperawanannya.
Pendapat ini diambil dari Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq ketika menasihati putrinya, Asma binti Abu Bakar untuk memilih bersabar menghadapi suaminya Zubair bin Awwam yang rajin ibadah tapi ringan tangan (suka memukul) terhadap istri.
2. Perempuan yang menikah beberapa kali di dunia diperbolehkan memilih siapa di antara laki-laki yang pernah mengawininya untuk menjadi suaminya kelak di akhirat.
Pendapat itu disampaikan oleh Imam Abu Bakar Ibnul Arabi dengan mengutip hadits Rasulullah yang terjemahannya, "Perempuan yang memiliki beberapa suami dipersilakan untuk memilih salah satu dari mereka untuk menjadi pasangannya (di akhirat)."
3. Perempuan yang menikah beberapa kali kelak di akhirat akan bersuami dengan laki-laki terakhir yang menjadi suaminya. Oleh karena itu, istri-istri Nabi Muhammad haram menikah lagi sepeninggal Nabi Muhammad karena mereka adalah istri-istri nabi di surga.
Baca Juga: Berhati Luas, Ibunda Ashraf Sinclair Banjir Pujian Usai Unggah Video Sungkeman BCL dan Tiko
Rasulullah bersabda "Perempuan yang ditinggal mati suaminya lalu menikah lagi sepeninggal suaminya, maka dia (di akhirat) adalah bagian dari suami terakhirnya di dunia." (HR At-Thabarani).
4. Perempuan yang menikah beberapa kali kelak di akhirat akan bersuami dengan laki-laki yang paling baik akhlaknya. As-Sya'rani mengutip hadits riwayat At-Thabarani dan Al-Bazzar dari Ummu Habibah yang bertanya pada Rasulullah soal perempuan yang pernah menikah dua kali.
As-Sya'rani menyarankan para suami bersikap dengan akhlak yang baik terhadap istri mereka di dunia. Tujuannya tak lain agar para suami dapat menjadi suami dari istri mereka sendiri kelak di akhirat.
Penjelasan Habib Jafar
Pendakwah Habib Jafar sempat memberi pencerahan terkait persoalan siapa pasangan di akhirat ketika istri menikah lagi. Dalam sesi menjawab pertanyaan netizen di acara "PWK" di YouTube HAS Creative yang tayang pada Senin (4/12/2023) lalu, seorang lelaki menanyakan perihal menikahi janda lantas suami mana yang akan bertemu di akhirat.
Habib Jafar menjawab pertanyaan itu dengan menceritakan kisah salah satu istri Nabi yakni Ummu Salamah yang memiliki pertanyaan sama.
"Kebetulan ada pertanyaan sama dari istri Nabi, namanya Ummu Salamah. Sebelumnya sudah menikah lalu ditinggal wafat dan dinikahi Nabi Muhammad," ceritanya.
Ummu Salamah ingin tahu akan berkumpul dengan suami yang mana kelak di akhirat. Nabi Muhammad SAW menyebut suami yang paling baik akhlaknya.
"Nabi bilang, ngumpul dengan yang terbaik akhlaknya. Dari dua suami atau lebih yang pernah dinikahi, kumpul di akhirat dengan salah satu saja tapi yang paling baik akhlaknya," jelas Habib Fajar.
Namun perlu ditegaskan bahwa akhlak itu adalah penilaian mutlak dari Allah SWT.
"Allah yang tahu mana yang terbaik akhlaknya," tegas Habib Jafar.
Kontributor : Trias Rohmadoni