Suara.com - Publik sempat dihebohkan dengan video seorang pendaki wanita yang terjebak di tengah erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat. Usai video tersebut viral, diketahui identitas dari pendaki wanita tersebut. Ia adalah Zhafira Zahrim seorang mahasisiwi Politeknik Negeri Padang.
Dalam video yang beredar di media sosial, wanita tersebut tampak dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, wajahnya tertutup abu vulkanik hingga mengalami sesak napas.
Dengan kondisi yang mengenaskan, dalam video tersebut, wanita itu juga sempat meminta tolong kepada sang ibu. "Ibu, tolong," kata si pendaki wanita yang terjebak di Gunung Marapi.
Sempat dikabarkan meninggal dunia, faktanya gadis berusia 19 tahun itu telah berhasil dievakuasi dari Gunung Marapi. Kini, Zhafira Zahrim sedang menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang.
Baca Juga: Tergerus Proyek Nasional, Warga Nagari Air Bangis Geruduk Komnas HAM
Disampaikan oleh Kepala Basarnas Padang Abdul Malik, Zhafira Zahrim mengalami patah tulang tangan dan luka-luka di sekujur tubuhnya.
11 Pendaki Dilaporkan Meninggal Dunia
Erupsi Gunung Marapi menelan setidaknya 11 korban jiwa. Hal itu dinyatakan oleh Basarnas Padang.
Tim SAR gabungan mengevakuasi 14 pendaki yang terjebak pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari jumlah tersebut, 11 dinyatakan meninggal dengan kondisi luka bakar. Sementara 3 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Baca Juga: 5 Fakta Gunung Marapi Sumbar yang Erupsi Awal Tahun 2023
"Sebelas orang yang meninggal ditemukan oleh tim SAR gabungan. Posisinya sudah dikantong mayat," kata Kasi Ops Basarnas Padang, Jody Harryawan kepada SuaraSumbar.id, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, 14 pendaki itu mayoritas ditemukan dekat cadas. Kemudian, 11 orang yang meninggal mengalami luka bakar.
"Untuk identitas pendaki yang meninggal belum kita ketahui. Kita serahkan kepada pihak terkait untuk pemeriksaan identitas," tuturnya.
Sementara tiga orang yang selamat tersebut, kata Jordy, saat ini posisinya masih berada di atas dan masih terkena erupsi susulan.
"Ketiganya pendaki ini terkena erupsi susulan dan masih menyelematkan diri. Sedangkan ada sekitar 12 pendaki yang masih dicari," pungkasnya.