Suara.com - Deretan keluarga mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa tak pernah lepas dari sorotan. Pasalnya, kini dikabarkan bakal berbesanan dengan mantan KSAU Yuyu Sutisna.
Keluarga Andika Perkasa sendiri berisi orang-orang tak biasa. Mertuanya, AM Hendopriyono adalah salah satu orang Badan Intelijen Nasioanal yang cukup berpengaruh di Tanah Air.
Profil AM Hendopriyono
AM Hendropriyono sendiri merupakan ayah dari Hetty Andika Perkasa. Hendropriyono sudah malang melintang di dunia intelijen hingga politik Indonesia.
Baca Juga: Sosok Hetty Andika Perkasa, Putri Mantan Kepala BIN Hendropriyono Calon Mertua Hafiz Akbar?
AM Hendropriyono memiliki nama lengkap Abdullah Mahmud Hendropriyono. Dia lahir di Yogyakarta 7 Mei 1945. Kendati lahir di Yogyakarta, ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarra,
Usai menyelesaikan pendidikan SMA, Hendropriyono masuk Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang dan lulus pada 1967 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Henropriyono juga menempuh pendidikan di US Army Command and General Staff College, Sesko ABRI hingga KSA VI Lemhanas.
Gelar Pendidikan
Tak hanya di militer, Hendropriyono juga seorang sarjana bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) dan memiliki gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta.
Mertua Andika Perkasa itu juga berelar magister administrasi niaga dari University of the City of Manila, Filipina.
Karier di Militer
Hendropryono beberpa kali menjabat di pernah dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan strategis. Ayah Hetty pernah menjadi Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Kopassus.
Hendro sering kali diminta untuk mengisi sejumlah jabatan penting, mulai dari Komandan Detasemen Tempur 13, Danrem 043/Garuda Hitam Lampung, Panglima Kodam Jayakarta hingga menjadi Komandan Kodiklat TNI AD pada 1996.
Karier di Pemerintahan
Hedroptiyono juga pernah menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia pada periode 1996-1998. Dia juga dua kali Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) diKabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Hendropriyono sendiri juga pernah ditunjuk sebagai Kepala BIN pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Jasa Hendropriyono untuk Megawati
Melansir dari berbagai sumber, Letjen (Purn) Hendro merupakan salah satu anak didik Benny Moerdani. Tokoh legendaris TNI yang disebut sebagai 'tukang pukul' Seoharto.
Terkait hubungannya dengan Megawati, Hendropriyono disebut memiliki jasa dalam terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum PDIP tahun 1993.
Pada buku berjudul Power and Political Culture in Suharto's Indonesia karya Stefan Eklof menyebutkan bahwa kemenangan Megawati kala itu adalah misi bawah tanah Benny Moerdani untuk melawan Soeharto.
Hendro sebagai anak didik Benny memberikan dukungan tidak langsung pada Megawati. Keduanya sempat bertemu saat Megawati safari politik ke para petinggi militer.
Usai Megawati terpilih, Hendro dalam buku Eklof disebut menjadi bagian dari Anggota Dewan Formatur.
Kemudian saat Megawati berhasil menjadi presiden, Hendro menjabat sebagai Ketua BIN. Relasi keduanya tak putus hingga pemerintahan Jokowi. Hendro bahkan dijadikan penasihat di Tim Transisi Jokowi-JK.