Suara.com - Politisi Sudirman Said membagikan pengalamannya mendapat 'amukan' dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kasus Freeport. Pengalaman tak terlupakan tersebut terjadi kala Sudirman masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sudirman yang kini menjabat sebagai ketua harian Tim Nasional Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) tersebut mengklaim Jokowi pernah menuduhnya punya maksud terselubung dalam kasus Setya Novanto.
Adapun kasus yang dimaksud yakni kala Setya Novanto menjabat sebagai Ketua DPR RI dan mencatut nama Jokowi dalam sebuah pertemuan dengan PT Freeport Indonesia.
Sudirman kepada wartawan di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023) mengklaim bahwa Jokowi memberikan teguran keras usai melaporkan Setya Novanto ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Profil Sudirman Said: Pernah jadi menteri, melalang buana pegang jabatan di BUMN
Pria kelahiran 16 April 1963 di Brebes, Jawa Tengah ini terbilang mulus dalam soal karier. Sudirman sebelum melalang buana menjabat segudang posisi mentereng di pemerintahan terlebih dahulu menyelesaikan studinya.
Menariknya, Sudirman merupakan seorang almunus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1990. Tak cukup dengan gelar S1, Sudirman merantau ke Negeri Paman Sam dan berkuliah di George Washington University, Washington, DC, Amerika Serikat memperoleh gelar Master (S2).
Sudirman yang mengantongi dua ijazah tersebut akhirnya berkarier sebagai seorang aktivis pemerintahan. Ia banyak menaruh perhatian ke pemberantasan korupsi.
Ayah dari enam orang anak ini merupakan salah satu pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) bersama Erry Riana (Mantan Pimpinan KPK) dan Sri Mulyani (Menteri Keuangan terkini).
Baca Juga: Eks Penyidik KPK Dukung Agus Rahardjo Ungkap Intervensi Jokowi Di Kasus Korupsi e-KTP
Ia juga mendirikan Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG). Sudirman juga aktif menyuarakan berbagai kasus korupsi seperti Kasus Bibit Chandra.
Sudirman juga kerap dipercayai untuk menjabat berbagai posisi mentereng di pemerintahan. Ia merupakan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada Kabinet Kerja dari 2014 hingga 2016.
Ia juga pernah dipercayai untuk menjadi Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT Pindad, hingga Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta.
Perjalanan politik: Pernah hadapi Ganjar hingga jadi Ketua Timnas Amin
Sudirman Said juga aktif berpolitik. Ia sempat 'melawan' Ganjar Pranowo dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Tengah 2018. Sudirman maju bersama calon wakilnya yakni Ida Fauziyah yang kini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).
Sayangnya, Sudirman dan Ida gagal untuk memperoleh suara terbanyak melawan pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen.
Sudirman pernah digandeng oleh Prabowo Subianto sebagai penasihat Tim Kampanye Nasional dalam Pilpres 2019.
Kini, Sudirman diberi jabatan Co-kapten sekaligus ketua harian Tim Nasional Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin).
Kontributor : Armand Ilham