Suara.com - Maraknya platform belanja daring yang menawarkan pembayaran dengan mencicil atau dikenal dengan paylater, telah membuat sebagian orang menjadikannya solusi untuk membeli barang.
Kemudahan yang ditawarkan ini membuat banyak masyarakat terlena dan tidak berpikir panjang, bahwa menunda pembayaran memang mudah, tetapi melakukan kewajiban membayar sangat sulit jika saat jatuh tempo pembayaran belum memiliki dana.
Pada akhirnya, ketidakpatuhan membayar utang membuat kondisi keuangan menjadi rumit dan ternyata bisa berujung pada kondisi finansial yang buruk, bahkan menjadi jatuh miskin.
Bahaya paylater juga mengancam para gen Z yang baru lulus kuliah dalam mencari pekerjaan. Beberapa waktu lalu, beredar kabar tentang sejumlah fresh graduate kesulitan mencari pekerjaan akibat menunggak pinjaman di paylater.
Baca Juga: Belanja ke Superindo Ada Promo Melimpah Pas Gajian
Kondisi finansial para fresh graduate ini diketahui tidak dalam keadaan baik oleh perusahaan tempat mereka melamar karena skor kreditnya rendah di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Siapa sangka, status tagihan atau keuangan pelamar kerja kini menjadi bahan pertimbangan banyak perusahaan.
Faculty Head Sequis Quality Builder Sequis Training Academy of Excellence Fandi Murdani mengingatkan masyarakat, terutama anak muda, agar membatasi belanja dan disiplin menjalankan perencanaan keuangan agar tidak terjebak dalam budaya konsumtif.
Jika merasa perlu menggunakan paylater, cek dulu kekuatan finansial apakah saat jatuh tempo akan mampu membayar cicilan dan ketahui dulu cara kerjanya.
Berikut hal yang harus dipahami sebelum memutuskan pakai paylater agar kondisi finansial tetap sehat.
1. Cicilan bukan hanya pokok tapi ada bunga dan denda
Baca Juga: 2024 Tahun Politik, Jokowi Ingatkan Belanja Negara Tepat Sasaran
Jika memaksakan diri harus belanja dengan cara bayar belakangan atau dengan pinjaman, terlebih jika saat ini masih ada pinjaman berjalan yang belum lunas, maka ingatlah ada bunga yang nanti harus dibayar dan denda jika tidak dibayar tepat waktu.
Jika membayar tagihan dengan jumlah minimum, berarti beban utang dan bunga pada bulan berikutnya akan bertambah.
2. Apakah sebutuh itu harus menggunakan paylater?
Sebelum membeli sesuatu yang bukan kebutuhan pokok, pertimbangkan peruntukan barang tersebut apakah sangat penting, bisa ditunda, atau tidak harus dibeli. Jika memang harus dibeli, apakah harus dipenuhi dengan paylater?
3. Pahami skema pembayaran
Penyedia layanan paylater dan pinjol memiliki skema pembayaran yang berbeda dan akan memberlakukan denda jika peminjam terlambat membayar tagihan.
Jadi, sebelum menggunakannya, pahami skema pelunasannya termasuk biaya apa saja yang tercantum dalam kontrak pinjaman. Ketahui juga berapa jumlah cicilan beserta bunganya, berapa lama masa mencicil, berapa denda yang dikenakan jika menunggak atau jika melakukan pelunasan lebih cepat.
4. Waspada risiko peretasan data dan rekening
Paylater memanfaatkan kemajuan teknologi digital hingga bisa ditemukan dengan mudah oleh semua orang saat membuka aplikasi media sosial. Berhati-hatilah dengan tawaran menarik melalui pesan dan gambar, teliti sebelum klik atau membagikan link.
Menurut Fandi Murdani, pinjaman paylater termasuk dalam transaksi digital sehingga rentan mengalami risiko peretasan atau hacking. Jadi, pastikan untuk tidak berbagi info akun paylater, sandi pengaman (password), dan kode OTP (One Time Password). Kemudian, jangan lupa rutin mengganti kata sandi dan segera sign out akun dari aplikasi setelah menyelesaikan transaksi.
Nah, selain berpikir dua kali dalam memakai paylater, Fandi juga menyarankan untuk mengamankan finansial melalui asuransi jiwa dan kesehatan.
Selama masa pelunasan cicilan paylater atau pinjaman lainnya, ada kemungkinan Anda jatuh sakit atau meninggal dunia. Pada situasi seperti ini, tentu saja hal itu berisiko mengganggu finansial, dan yang paling penting, dapat menyengsarakan anggota keluarga.
Dengan memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, maka kewajiban membayar utang tidak terganggu, sebab biaya perawatan medis dapat dibayar melalui asuransi kesehatan selama sesuai ketentuan polis atau jika terjadi risiko meninggal dunia terdapat Uang Pertanggungan dari asuransi jiwa untuk melunasi utang dan menolong biaya hidup keluarga.