Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Siap Pasang Badan Bela Iriana Jokowi

Jum'at, 01 Desember 2023 | 17:06 WIB
Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Siap Pasang Badan Bela Iriana Jokowi
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie saat ditemui di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023). (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjelang Pemilu 2024, berbagai fitnah, gosip, spekulasi, hingga konspirasi mulai bermunculan dan berpotensi merusak demokrasi. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menginginkan proses demokrasi harus mengedepankan kompetisi gagasan dan ide.

Sebagai partai pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Grace pasang badan dan berharap tidak ada lagi fitnah untuk menyerang Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.

Terlebih, kini Iriana Jokowi sedang menjadi pembicaraan karena disebut-sebut tidak menghadiri pemakaman mertuanya, Sudjiatmi Notomohardjo. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo atau yang lebih akrab disapa FX Rudy.

"Itu mertuanya Ibu Iriana, ibunya Pak Jokowi, waktu meninggal dunia kan (Iriana) nggak melayat kok. Malah sampai tahlilan terakhir kalau gak salah seribu hari nggak hadir juga kok," ungkap Rudy.

Baca Juga: Biodata dan Profil Iriana, Kenapa Istri Jokowi Disebut Tak Hadiri Pemakaman Mertua?

Lantas, seperti apakah profil dari Grace Natalie, politikus PSI yang pasang badan bela Iriana Jokowi? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Profil Grace Natalie

Grace Natalie Louisa atau lebih akrab dengan sapaan Grace Natalie lahir di Jakarta pada 4 Juli 1982. Setelah lulus dari SMAK 3 BPK penabur, ia menyelesaikan pendidikan Manajemen Akuntansi Institut Bisnis Indonesia yang telah berganti nama menjadi Universitas Kwik Kian Gie.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Grace langsung direkrut menjadi reporter SCTV pada akhir tahun 2004. Pada tahun berikutnya, Grace juga dipercaya sebagai salah satu pembawa berita Liputan6 SCTV.

Meskipun mempunyai latar belakang pendidikan dalam bidang akuntansi, tetapi Grace justru jatuh cinta dengan profesinya sebagai seorang jurnalis.

Baca Juga: Hadiri Rakernas TKN di Hotel Borobudur, Kaesang Pakai Kaos Bergambar Prabowo - Gibran

Pada 2006, Grace melanjutkan karirnya sebagai jurnalis ANTV. Selang 2 tahun, ia melanjutkan karir di tvOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas. Saat itu, Grace sempat mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari sampai April 2009.

Selama bekerja sebagai seorang jurnalis, Grace pernah terjun ke daerah konflik dan meliput langsung aksi terorisme yang pada saat itu marak terjadi di Tanah Air. Di antaranya konflik horizontal di Poso, Sulawesi Selatan, dan rangkaian penangkapan gembong teroris di Sumatera dan Jawa.

Grace juga pernah mewawancarai sejumlah tokoh dunia seperti George Soros, Steve Forbes, Jose Ramos Horta, hingga Abhisit Vejjajiva.

Grace dipercayai untuk menggawangi beberapa program berita ternama di tvOne yang tayang di jam prime time, seperti Kabar Petang, dan Apa Kabar Indonesia Malam.

Selama menjadi seorang anchor, Grace pernah mendapatkan penobatan sebagai Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Ibu dua anak ini juga masuk dalam 100 wanita terseksi 2009 versi FHM Indonesia. Setelah 8 tahun menjalani karir menjadi wartawan, Grace pun banting stir dan bergabung dengan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Hasil survei SMRC tentang Pilkada, Pilgub, dan Pilpres kerap digunakan sebagai acuan media massa, partai politik, dan pengambil kebijakan.

Melalui pengalamannya tersebut, istri dari Kevin Osmond ini memiliki ketertarikan untuk terjun ke dunia politik praktis. Setelah Pemilu 2014 berakhir, Grace pun turut serta mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di tahun 2015.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI