3 Tips Naik Gunung saat Haid ala Putri Handayani, Pendaki Perempuan Indonesia yang Sudah Mendunia

Jum'at, 01 Desember 2023 | 13:58 WIB
3 Tips Naik Gunung saat Haid ala Putri Handayani, Pendaki Perempuan Indonesia yang Sudah Mendunia
ilustrasi pendaki gunung perempuan. (pixabay.com/Simon)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendaki gunung perempuan Indonesia Putri Handayani mengungkap tips mendaki gunung saat menstruasi alias haid. Kira-kira bekas pembalutnya dibawa atau dibuang ya?

Sebagai perempuan yang gemar hiking dan sudah menjelajah berbagai atap tertinggi dunia, Putri mengakui sempat beberapa kali mendaki gunung saat menstruasi. Ia blak-blakan mengatakan alih-alih membuang bekas pembalutnya di gunung, Putri lebih pilih kembali membawa turun tampon tersebut ke bawah alias basecamp pendakian.

"Jadi kan pembalut salah satu sampah yang sangat sulit terurai, karena ada berbagai materialnya yang memang tidak bisa diurai oleh tanah gunung sekalipun. Jadi aku lebih pilih bawa pulang lagi sih ke bawah," ujar Putri saat konferensi pers Antarctic 8 di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).

Tapi ternyata tidak selamanya perempuan asal Serdang Bedagai, Sumatera Utara ini membawa pembalut saat pendakian loh karena menurutnya tidak simpel dan efisien. Nah, buat yang penasaran, berikut ini tips mendaki gunung saat menstruasi ala Putri Handayani yang bisa ditiru:

Baca Juga: Menstruasi Tidak Lancar? Berikut 3 Ramuan Alami untuk Mengatasinya

Pendaki perempuan asal Indonesia, Putri Handayani, siap menaklukkan Gunung Everest, Kutub Utara, dan Kutub Selatan. (Dini/Suara.com)
Pendaki perempuan asal Indonesia, Putri Handayani, siap menaklukkan Gunung Everest, Kutub Utara, dan Kutub Selatan. (Dini/Suara.com)

1. Menggunakan Menstrual Cup

Menstrual cup atau pembalut corong dan terbuat dari karet dan silikon kini jadi andalan Putri, baik saat mendaki atau saat beraktivitas di kota saat menstruasi. Ini karena selain bentuknya yang sederhana, cara menggunakan dan membersihkan juga cenderung lebih mudah.

"Jadi kalau ke gunung, aku sih pakai menstrual cup, jadi tinggal di keluarin dan dicuci. Apalagi ukurannya yang simpel, jadi tidak perlu tuh bawa kotak pembalut yang biasanya cenderung makan tempat," ungkap Putri.

2. Bawa Tablet Tambah Darah

Lantaran saat mendaki darah yang keluar bisa menurunkan energi fisik, ditambah jalur pendakian yang ekstrem yang butuh tenaga ekstra. Maka cara Putri agar tetap fit selama pendakian saat menstruasi, ia umumnya mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

Baca Juga: Mengalami Nyeri Menstruasi? Berikut 3 Makanan Alami untuk Melancarkannya

"Dari segi fisik, saat menstruasi energi cenderung lebih rendah, dan berisiko anemia jika tidak dijaga. Jadi aku biasanya bawa tablet tambah darah, atau vitamin yang mengandung zat besi yang mendorong pertumbuhan sel darah merah," jelasnya.

3. Menghitung Periode Menstruasi

Meski baru sekedar teori, namun Putri mengatakan banyak teman pendaki sesama perempuan menggunakan metode ini. Sehingga ia menghitung kapan hari saat menstruasi, dan para pendaki perempuan ini pilih tidak pergi mendaki.

"Mereka coba tidak summit (naik gunung) saat lagi dapat periode menstruasi. Jujur saya tidak sampai ke sana, tapi ada beberapa pendaki perempuan seperti itu. Tapi saya berpikir, wow ternyata ada yang sampai segitunya ya," pungkas Putri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI