Kalimat terakhir itulah yang membuat Chef Arnold ramai disorot publik. Apalagi Chef Arnold juga sempat menuliskan salah satu ras dalam cuitannya, sebelum akhirnya diedit. Beragam kecaman pun dialamatkan ke Chef Arnold lantaran dinilai menyangkutkan etnis dan ras dengan lomba memasak.
"Chef Arnold mending kurang kurangin berceloteh gak jelas yang nyangkutin etnis dan ras begini. Kalian orang kaya enak gak langsung dapat diskriminasi di lapangan karena tampilan fisik. Tapi kami yang ga kaya ga punya opsi sebanyak itu, orang kaya stop memperkeruh kondisi," kritik warganet.
"Padahal satu Indonesia punya trauma sama kata chindo (1998) dan pribumi (masa penjajahan). Lo pakai dua-duanya tanpa paham posisi lo sebagai salah satu orang berpengaruh di Indonesia. Minimal mikir chef, kalau mau tersinggung ya di ruang personal ya, kok di tweet publik?" kecam warganet.
"Wow, ini tweet terpanjang Chef Arnold Poernomo sepanjang sejarah. Daebak. Sampai diedit lagi tadi tweet-nya," sindir warganet.
"Dah lah, karier Anda tamat sampai di sini. Anda rasis dengan sangat jelas dan dilihat jutaan penonton Indonesia," kritik yang lain.
"Jangan dibelokin ke ras chef, ini masalah kompetisi, ujungnya baru bilang kalau ini game (pembenaran). Jangan bentrokin sama ras, ngeri efeknya, gak lucu sama sekali norak!" hujat warganet.