Profil Adjie Massaid, Ayah Aaliyah yang Punya Darah Bangsawan Solo

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 28 November 2023 | 18:58 WIB
Profil Adjie Massaid, Ayah Aaliyah yang Punya Darah Bangsawan Solo
Aaliyah Massaid dan Adjie Massaid (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Warganet seolah tidak berhenti mengomentari hubungan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, termasuk persoalan alasan Thariq berpisah dari Fujianti Utami Putri dan ganti memacari Aaliyah.

Bahkan, warganet sampai menyoroti latar belakang Aaliyah dan Fuji. Seperti yang terlihat di akun TikTok @aaliyah_thottiqfans, sebagian warganet terlihat membanggakan Aaliyah yang disebut-sebut masih ada keturunan ningrat.

Menurut warganet, keturunan ningrat ini ternyata datang dari sisi ayah Aaliyah, yaitu almarhum Adjie Massaid.

Perkara kasus kebangsawanan pemilik nama Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid tersebut memang pernah diungkit di salah satu artikel yang memberitakan pemakamannya tahun 2011 lalu.

Pemakaman Adjie Massaid pun diketahui sangat kental dengan kebudayaan Jawa seperti dengan adanya ritual pemecahan genteng, gelas, dan piring saat jenazah dibawa keluar dari rumah duka.

Lantas, seperti apakah profil Adjie Massaid, ayah Aaliyah yang punya daerah bangsawan Solo tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Profil Adjie Massaid

Adjie Massaid yang memiliki nama lengkap Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid mengawali karirnya sebagai seorang model catwalk di era 80-an. Adjie kemudian menjajal dunia layar lebar dengan debut melalui film yang digarap oleh Garin Nugroho, “Cinta Dalam Roti” (1990).

Kemudian, ia bermain dalam film “Rini Tomboy” (1991), “Cinta dan Noda” (1991), “Asmara” (1992), “Janda Kembang” (2009), dan “Pengantin Cinta” (2010).

Baca Juga: Gak Minder Soal Karier, Sikap Thariq Halilintar Dipuji Cocok dengan Aaliyah Massaid

Adjie juga kemudian merambah ke layar televisi dengan bermain dalam beberapa sinetron pada era 90-an, beberapa diantaranya yaitu “Buku Harian” (1993-1996), “Melangkah di Atas Awan” (1997), “Seberkas Kasih Mama” (1998), dan “Janji Hati” (1999-2000).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI