Suara.com - Hasil final MasterChef Indonesia (MCI) musim ke-11 menuai gelombang kekecewaan netizen. Pasalnya netizen menilai Kiki lebih layak menjadi pemenang ketimbang Belinda.
Seiring dengan kekecewaan itu, muncul tudingan bahwa MCI terlalu rasis dalam menentukan pemenang. Sebab sejak season awal, selalu kontestan keturunan campuran Tionghoa atau kerap disebut Chindo yang menang.
Menanggapi kehebohan tersebut, William Gozali alias Willgoz selaku pemenang MCI musim ke-3 ikut berkomentar terkait pro kontra kemenangan Belinda yang merupakan Chindo.
Lewat Instagram Story, Minggu (26/11/2023), Willgoz memberikan perspektifnya, yang tak merasakan ada settingan selama berkompetisi di sana.
Baca Juga: MasterChef Indonesia Dituduh Rasis Hingga Chindo Jadi Trending Topic, Apa Sih Artinya?
"Jadi soal menanggapi pemenang MasterChef itu dari awal sampai sekarang Chindo, jujur gue enggak peduli walaupun gue Chindo ya, karena the way see it dan waktu gue di sana ya memang pure competition gitu loh enggak ada yang di-setting enggak ada yang di apa," bebernya.
Kendati demikian, ia enggan berdebat soal hal itu. "Lo boleh percaya boleh enggak, it's totally up to you. Gue enggak mau buang energi gue buat debatin hal yang itu udah balik lagi ke kepercayaan masing-masing," sambungnya.
Namun Willgoz memberi pandangan lain soal mengapa mayoritas selalu Chindo yang keluar sebagai pemenang. Bapak dua anak ini melihat ada kaitannya dengan latar belakang pendidikan.
"Ini mungkin ya, gue bisa salah juga. Karena majority kontestan MasterChef adalah, so far yang gue lihat ya, yang Chindo punya background culinary school," ungkapnya.
"Sedangkan yang bukan Chindo, jarang yang punya background culinary school. Sorry banget, nggak bermaksud apapun tapi levelnya agak berbeda," tambah Willgoz.
Baca Juga: MasterChef Indonesia Dituding Pilih Kasih, Reaksi Kiki: Orang Nggak Bisa Memilih Lahir dari Mana
Menurutnya hal itu sah-sah saja, karena semua orang dengan latar belakangan beragam nyatanya bisa ikut berkompetisi di MCI.
"Mungkin yang Chindo dibekali dengan pendidikan dari luar ya masa nggak boleh? Dan mungkin dia punya skill dan knowledge yang lebih dan itu yang dia bawa sebagai bekal di kompetisi, jadi ya kalau menang ya udah mau gimana," ungkapnya.