Jusuf Kalla Angkat Suara Soal Boikot: Boleh Menikmati Produk Berlabel Halal

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 27 November 2023 | 15:55 WIB
Jusuf Kalla Angkat Suara Soal Boikot: Boleh Menikmati Produk Berlabel Halal
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (tengah) saat menggelar konferensi pers di Kediaman Jusuf Kalla di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (4/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) ikut buka suara terkait dengan seruan boikot sejumlah produk yang berasal dan mendukung Israel. Menurutnya, ajakan boikot tetap harus direspon dengan bijak oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Anda boleh menikmati produk sebaik-baiknya karena telah diberikan label halal," kata Jusuf Kalla dalam kegiatan acara Doa Bersatu Untuk Palestina di Jakarta.

Dia menjelaskan, produk-produk yang ada di Indonesia tentu dibuat menggunakan bahan-bahan serta tenaga kerja dan modal dari dalam negeri. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu mengimbau agar jangan sampai ada masalah lain yang timbul di tengah masyarakat akibat ajakan boikot yang tidak disikapi dengan bijak.

Ilustrasi Boikot.
Ilustrasi Boikot.

"Perusahaan – perusahaan yang betul- betul produk Indonesia dan milik Indonesia tentu dihargai dan saya yakin MUI memahami dan telah memberikan penjelasan itu," katanya.

Baca Juga: Dituding Pro Israel Hingga Mobile Legends Terancam Kena Boikot, PR Moonton Angkat Suara

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 ini melanjutkan, salah satu cara yang mungkin bisa menghentikan agresi ialah dengan mengajak negara-negara di seluruh dunia bersatu atas nama kemanusiaan.

Diplomasi kemanusiaan itu perlu dilakukan secara besar-besaran di samping memberikan bantuan kepada warga Palestina.

"Karena itulah, maka tindakan nyata kita adalah memberikan bantuan secara riil," katanya.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Miftahul Huda juga menyatakan bahwa yang diharamkan MUI itu bukan produknya atau zatnya. Dia menjelaskan, produk tetap halal selama masih memenuhi kriteria kehalalan tetapi, yang diharamkan itu aktivitas atau perbuatan.

Dia menerangkan, fatwa MUI nomor 83 tahun 2023 menjelaskan bahwa yang diharamkan adalah mendukung aksi agresi, baik secara langsung dan tidak langsung itu yang diharamkan. Dia meminta masyarakat tidak keliru memahami fatwa tersebut.

Baca Juga: PBNU Sebut Aksi Boikot Produk Israel Sudah Mulai Dirasakan, Tapi Tidak Cukup Hentikan Serangan di Gaza

"Jadi, yang diharamkan adalah perbuatan dukungan tersebut dan bukan barang yang diproduksi. Jadi, jangan salah dalam memahaminya," katanya.

Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat yang mengikuti gerakan Boikot, Divestasi dan Saksi (BDS) agar jangan sampai salah alamat. Hal tersebut dia sampaikan menyusul kemungkinan adanya produk lokal yang justru terkena boikot.

"Yang dikhawatirkan oleh wakil presiden adalah jangan sampai melakukan boikot yang kemudian salah alamat," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.

Salah satu korban dari momentum BDS adalah Aqua yang difitnah sebagai produk terafiliasi Israel. Padahal, Aqua merupakan produk yang sepenuhnya berisi tenaga kerja dan sumber daya Indonesia serta tidak terafiliasi dengan kegiatan politik apapun apalagi aneksasi Israel ke Palestina.

Dia melanjutkan, gerakan boikot yang salah sasaran dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan tingkat pengangguran. Hal tersebut berkaitan dengan potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mungkin terjadi akibat gerakan boikot.

"Jadi saya harus pilah,  mana pemboikotan yang mesti dilakukan, mana negara yang juga selama ini berdiplomasi dengan baik, tetapi di sisi yang lain jangan menimbulkan korban-korban yang tidak kita inginkan bersama," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI