Suara.com - Artis Nanie Darham meninggal dunia pasca melakukan operasi sedot lemak. Kabar ini selain membawa duka tapi juga memunculkan banyak pertanyaan dari publik. Siapa Nanie Darham sebenarnya?
Mungkin ada yang belum banyak tahu siapa Nanie Darham. Dalam artikel yang disusun Suara.com berikut akan menjawab beberapa pertanyaan seputar kronologi kematian Nanie Darham.
Nanie Darham Artis Apa?
Nanie Darham, pemilik nama lengkap Nanie Aprilia Darham dikenal sebagai artis film layar lebar. Ia lahir pada 26 April 1986.
Baca Juga: Diduga Ada Mal Praktek, Polisi Autopsi Jenazah Nanie Darham
Namun Nanie Darham meninggal dunia di usia 37 tahun pada 21 Oktober 2023. Artis pemeran Air Terjun Pengantin ini diduga mengalami malpraktik ketika menjalani operasi sedot lemak.
Meskipun menekuni karier sebagai artis, namun Nanie memiliki gelar pendidikan di perguruan tinggi. Ia adalah lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) fakultas Komunikasi dan Public Relation 2009.
Karier Nanie Darham kemudian merosot dengan dirinya tersandung beberapa kontroversi. Artis yang pernah beradu akting dengan Tamara Bleszynski ini sempat terseret kasus narkoba.
Selain itu, ia sempat bertikai dengan artis Rahma Azhari. Perseteruan mereka berujung pada konflik hukum di tahun 2011.
Kronologi kematian
Baca Juga: Kronologi Nanie Darham Meninggal Dunia Usai Operasi Sedot Lemak di Klinik
Berdasarkan penjelasan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Nanie datang ke klinik untuk operasi sedot lemak pada 21 Oktober 2023.
Namun sebelumnya, tanggal 6 Oktober 2023, Nanie melakukan konsultasi dengan pihak klinik kecantikan di daerah Cipete Utara, Kebayoran Baru. Kemudian, 12 Oktober, Nanie kembali berkonsultasi secara online.
Setelah dua kali konsultasi, tidak menunjukkan adanya masalah untuk Nanie melakukan operasi sedot lemak. Ia juga sempat melakukan uji laboratorium sebelum tindakan sesuai rujukan klinik kecantikan.
Hasilnya, kondisi kesehatan Nanie dinyatakan normal dan tindakan bisa dilakukan pada hari yang ditetapkan. Akan tetapi ketika operasi terjadi hal yang tidak diharapkan.
"Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan, muncul informasi bahwa kondisi korban tidak stabil. Sehingga pada saat itu, klinik menghubungi ambulans untuk membawa korban menuju ke rumah sakit di daerah Barito," kata Henrikus Yossi.
Sayangnya, Nanie Darham tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah masuk IGD.
Diduga Malpraktik
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh pihak keluarga Nanie Darham ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu dilakukan pada 22 Oktober 2023.
Polres Metro Jakarta Selatan saat ini telah memeriksa 11 orang saksi atas dugaan malapraktik tersebut. Mereka terdiri dari perwakilan pihak klinik kecantikan yang terdiri dari dokter hingga perawat, serta keluarga Nanie selaku pelapor.
"Ada dokter yang saat itu turut melaksanakan kegiatan operasi, kemudian beberapa perawat yang juga ada di dalam klinik tersebut, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan operasi maupun yang menerima pendaftaran si korban," ujar Henrikus Yossi.
Rencananya, Polres Metro Jakarta Selatan juga akan memanggil tenaga medis dari ambulans yang membawa Nanie Darham ke rumah sakit. Tenaga medis dari unit IGD rumah sakit pun tak luput dari rencana pemanggilan.
Selain itu, pihak kepolisian akan meminta keterangan dari salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai saksi ahli.
Bahaya Sedot Lemak
Menurut Healthline, ada beberapa bahaya dan efek samping sedot lemak yang cukup fatal. Bahkan resiko kematian dapat terjadi ketika operasi sedot lemak.
Risiko selama operasi sedot lemak
- Luka tusukan atau cedera pada organ lain
- Komplikasi anestesi
- Terbakar dari peralatan, seperti probe ultrasound
- Kerusakan saraf
- Syok dan kematian
Risiko setelah prosedur operasi sedot lemak
- Pembekuan darah di paru-paru
- Terlalu banyak cairan di paru-paru
- Gumpalan lemak
- Infeksi
- Hematoma (pendarahan di bawah kulit)
- Seroma (cairan bocor di bawah kulit)
- Edema (pembengkakan)
- Nekrosis kulit (kematian sel-sel kulit)
- Masalah jantung dan ginjal hingga kematian
Risiko selama pemulihan
- Masalah dengan bentuk atau kontur tubuh
- Kulit bergelombang, berlesung pipit, atau bergelombang
- Mati rasa, memar, sakit, bengkak, dan pegal
- Infeksi
- Ketidakseimbangan cairan
- Bekas luka
- Perubahan sensasi, rasa dan warna kulit
Sosok Dokternya
Kuasa hukum keluarga Nanie Darham juga menyampaikan bahwa kliennya telah membayar uang muka sebanyak 10 juta rupiah untuk operasi sedot lemak tersebut.
Menurut penuturannya, operasi ini rencananya dilakukan lebih cepat pada tanggal 6 atau 7 November sebelum akhirnya diundur menjadi tanggal 21 atau 24 November.
Menariknya, teman Nanie, Erika yang menemaninya ke klinik menuturkan bahwa Dokter D yang menangani operasi sedot lemak sempat mengatakan ini hanya tindakan ringan bahkan bisa dilakukan dengan main HP.
Saat operasi, dokter D menawarkan operasi tambahan di dua titik sehingga biaya yang tadinya Rp 200 juta membengkak menjadi Rp 300 juta. Namun, tidak diketahui detail teknis dan risiko titik tambahan ini.
Operasi yang seharusnya selesai dalam dua jam pun terus berlangsung sampai lima jam dan tanpa informasi. Pihak kuasa hukum pun mempertanyakan mengapa prosedur yang menghabiskan waktu lima jam itu tidak memiliki surat permohonan persetujuan keluarga.
Pihak keluarga baru mengetahui kondisi Nanie ketika ditelpon Erika. Kala itu Erika menjelaskan bahwa kondisi Nanie tidak stabil dan perlu segera ke Rumah Sakit Dr. Suyoto.
Seperti itulah penjelasan tentang siapa Nanie Darham dan kronologi kematiannya pasca operasi sedot lemak.