Suara.com - Grand Final MasterChef Indonesia season 11 masih menjadi perbincangan netizen di dunia maya. Tidak sedikit netizen yang menyebut Kiki yang lulusan SMK, lebih pantas menjadi juara dibandingkan Belinda yang pernah menimba ilmu di sekolah kuliner Le Cordon Bleu.
Le Cordon Bleu turut menjadi trending topic di media sosial X. Rata-rata netizen mempertanyakan kualitas lulusan yang dinilai hanya bisa memasak tanpa tahu bagaimana cara penyajian yang tepat.
"Ini alumni le cordon bleu gak pernah magang kah? Kalau lulusan tata boga dalam negeri mostly pada pernah magang. Dan di dunia service, kalau serve kek belinda udah pasti di tegur," cuit Cachu.
"the little detail on how to serve dish yet no one give kiki more points for that," timpal AgusArta.
"Sorry banget nih. Lulusan Le Cordon Bleu, tapi motong daging harus dibantuin sama lawannya pula. dessert dadar gulung rasa klorofil, appetizer over powering, main course side dish salad gak niat akhirnya menjadi pemenang. Ngakak sih #Masterchef Indonesia #mci," kata Dodo.
"Pantesan dimenangin, lah lulusan Le Cordon Bleu. Yakali lulusan Le Cordon Blue kalah sama pegawai restoran biasa. Bisa rusak reputasi mereka lah + jurinya kan juga ada yg lulusan sana," tambah Piee.
Merangkum dari berbagai sumber, Le Cordon Blue adalah jaringan sekolah kuliner internasional yang terkenal. Didirikan di Paris, Prancis pada tahun 1895, Le Cordon Bleu kini berkembang menjadi lembaga pendidikan kuliner terkemuka di dunia.
Le Cordon Bleu menawarkan berbagai program pelatihan kuliner dan manajemen perhotelan, termasuk diploma dan gelar tinggi dalam seni kuliner, manajemen restoran, manajemen perhotelan, dan lainnya. Sekolah ini terkenal karena standar kualitasnya yang tinggi, tradisi kuliner Prancis yang kuat, dan jaringan koki terkenal yang telah lulus dari institusi ini. Simak fakta-fakta Le Cordon Bleu lainnya, berikut ini:
1. Asal-usul Nama yang Menarik
Baca Juga: Kiki dan Belinda Bersaing Ketat, Grand Final MasterChef Indonesia Digelar Hari Ini
Le Cordon Bleu, secara harfiah berarti "pita biru" dalam bahasa Prancis, memiliki asal-usul yang unik untuk nama tersebut. Pada Abad Pertengahan, Ordo Santo Mikael dan Santo Yoris memiliki ornamen pita biru yang dikenakan oleh para ksatria mereka. Pemilik Le Cordon Bleu pertama, Madame Elizabeth Brassart, memilih nama ini sebagai simbol kualitas tinggi dan keunggulan.
2. Didirikan pada Tahun 1895 di Paris
Le Cordon Bleu didirikan pada tahun 1895 di Paris oleh Marthe Distel. Sekolah ini awalnya beroperasi sebagai sekolah kuliner eksklusif untuk para wanita, dan pada awalnya menawarkan delapan kursus yang melibatkan pembelajaran praktis dan teoritis. Dengan cepat, reputasi sekolah ini tumbuh, dan ia mulai menarik perhatian para chef terkemuka dan calon chef di seluruh dunia.
3. Warisan Kuliner Prancis yang Kuat
Le Cordon Bleu dikenal karena menjaga dan mewarisi tradisi kuliner Prancis yang kaya. Para siswa tidak hanya diajarkan teknik memasak yang canggih tetapi juga mendalami esensi dan filosofi kuliner Prancis. Ini membuat Le Cordon Bleu menjadi destinasi populer bagi mereka yang ingin menguasai seni memasak ala Prancis.
4. Jaringan Internasional
Dengan cabang di seluruh dunia, Le Cordon Bleu telah menjadi pusat pendidikan kuliner internasional yang mendunia. Cabang-cabangnya terletak di kota-kota besar seperti Paris, London, Tokyo, Sydney, dan banyak lagi. Ini memungkinkan para siswa untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan kuliner yang bervariasi dan meluas.
5. Koneksi dengan Koki Terkenal
Banyak koki terkenal dunia memiliki koneksi dengan Le Cordon Bleu. Dari koki berbintang Michelin hingga selebriti kuliner, banyak dari mereka telah mengikuti pelatihan di Le Cordon Bleu. Julia Child, koki terkenal Amerika dan penulis buku masak terkemuka, adalah salah satu alumni terkenal yang belajar di Le Cordon Bleu dan kemudian mempopulerkan seni memasak Prancis di Amerika Serikat.
6. Penghargaan dan Prestasi
Le Cordon Bleu telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan di dunia pendidikan kuliner. Pada tahun 2016, Le Cordon Bleu Paris dinobatkan sebagai "The Best Culinary School in the World" oleh The Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings. Penghargaan ini mencerminkan dedikasi sekolah ini untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi dalam seni kuliner dan manajemen perhotelan.
7. Pelatihan Koki dan Manajemen Perhotelan
Selain program kuliner, Le Cordon Bleu juga menawarkan pelatihan dalam manajemen perhotelan. Program-program ini mencakup aspek-aspek seperti manajemen restoran, manajemen dapur, dan manajemen hotel, memastikan bahwa para lulusan tidak hanya memiliki keterampilan memasak yang luar biasa tetapi juga pemahaman mendalam tentang operasional bisnis di industri perhotelan.