Suatu hari, Umar bin Khattab, salah satu sahabat Rasulullah SAW dan khalifah kedua Islam, berniat untuk menyumbangkan seribu dinar untuk kepentingan umat Islam. Beliau bermaksud menjadikan sumbangan tersebut sebagai bentuk zakat atau infaq yang besar guna membantu kebutuhan kaum Muslimin.
Umar bin Khattab kemudian mendatangi Rasulullah SAW dan menyatakan niatnya. Namun, Rasulullah SAW yang bijaksana dan penuh kepekaan langsung bertanya kepada Umar, "Apakah engkau berniat dengan tulus, tanpa ingin mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain?"
Umar, dengan tulus dan rendah hati, menjawab bahwa niatnya sepenuhnya murni untuk Allah SWT. Rasulullah SAW kemudian memberikan pujian dan memberitahu Umar bahwa Allah akan memberikan balasan yang berlipat ganda, bahkan hingga seribu kali lipat, atas kebaikan hati dan niat tulusnya.
Kisah ini menunjukkan pentingnya keikhlasan dan niat tulus dalam beramal. Islam mengajarkan bahwa setiap amal perbuatan, termasuk dalam memberikan sumbangan, sebaiknya dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia.