Suara.com - Ayat Seribu Dinar dipercaya bisa mendatangkan rezeki bagi umat Muslim yang mengamalkannya. Apa itu Ayat Seribu Dinar dan bagaimana bacaannya sesuai Al Quran?
Mengutip laman resmi Baznas, diketahui Ayat Seribu Dinar adalah akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Thalaq. Ayat ini disebut sebagai Ayat Seribu Dinar karena dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, maka pintu rezeki juga akan terbuka lebar.
Berikut bacaan Ayat Seribu Dinar dalam ejaan terbaru:
Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra.
Baca Juga: Kagum Keteguhan Warga Palestina, TikToker AS Mualaf Usai Belajar Al Qur'an
Artinya:
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Secara esensial, membaca ayat ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan umat kepada Allah SWT, sehingga mereka dapat menjauhi larangan-Nya. Bagi umat Muslim yang hidup dalam takwa, Allah SWT dijanjikan memberikan solusi bagi segala urusan mereka, termasuk membuka pintu rezeki dari sumber yang tidak terduga.
Rezeki yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada aspek materi, melainkan juga melibatkan dimensi spiritual, seperti ketenangan, kelapangan, dan kepuasan batin.
Mengenai waktu yang dianjurkan untuk membaca ayat 1000 dinar ini, beberapa rekomendasinya meliputi:
Baca Juga: Profil dan Identitas Remaja Tempelkan Kemaluan di Al Qur'an, Apa Motifnya?
- Setelah menunaikan salat, terutama salat subuh.
- Sebelum berangkat bekerja, sebagai bentuk memohon pertolongan Allah dalam aktivitas sehari-hari.
- Setelah melaksanakan salat hajat atau tahajud, untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
- Waktu sahur, sebagai amalan ekstra di bulan Ramadan.
- Ketika menghadapi kesulitan finansial, seperti terlilit utang, disarankan membaca ayat ini sebanyak 33 kali setiap hari sebagai bentuk tawakal dan upaya untuk mendapatkan pertolongan Allah.
Kisah Umar Bin Khattab dan Sedekah Seribu Dinar
Suatu hari, Umar bin Khattab, salah satu sahabat Rasulullah SAW dan khalifah kedua Islam, berniat untuk menyumbangkan seribu dinar untuk kepentingan umat Islam. Beliau bermaksud menjadikan sumbangan tersebut sebagai bentuk zakat atau infaq yang besar guna membantu kebutuhan kaum Muslimin.
Umar bin Khattab kemudian mendatangi Rasulullah SAW dan menyatakan niatnya. Namun, Rasulullah SAW yang bijaksana dan penuh kepekaan langsung bertanya kepada Umar, "Apakah engkau berniat dengan tulus, tanpa ingin mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain?"
Umar, dengan tulus dan rendah hati, menjawab bahwa niatnya sepenuhnya murni untuk Allah SWT. Rasulullah SAW kemudian memberikan pujian dan memberitahu Umar bahwa Allah akan memberikan balasan yang berlipat ganda, bahkan hingga seribu kali lipat, atas kebaikan hati dan niat tulusnya.
Kisah ini menunjukkan pentingnya keikhlasan dan niat tulus dalam beramal. Islam mengajarkan bahwa setiap amal perbuatan, termasuk dalam memberikan sumbangan, sebaiknya dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia.