Ramai 'Pinjam Dulu Seratus', Pakar Keuangan Prita Ghozie Ungkap Cara Menolaknya

Minggu, 26 November 2023 | 12:32 WIB
Ramai 'Pinjam Dulu Seratus', Pakar Keuangan Prita Ghozie Ungkap Cara Menolaknya
Ilustrasi uang di dalam dompet (Freepik/KrishnaTedjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meminjam uang ke teman kerap dijadikan solusi ketika sedang dalam situasi terdesak. Saat ini bahkan banyak meme bermuncukan di media sosial tentang cara utang kepada teman drngan dalih 'pinjam dulu seratus'. Bagi orang-orang yang mudah merasa tidak enak, terkadang kesulitan menolak permintaan tersebut.

Pakar keuangan Prita Ghozie membagikan cara menolak teman yang hendak melontarkan 'pinjam dulu seratus'. Menurut Prita, cara menolak orang yang mau pinjam uang sebenarnya cukup mudah.

"Cara nolak sebenarnya mudah, bilang 'engga'. Permasalahannya setelah bilang engga, perasaannya gimana, karena itu sebenarnya ilmunya komunikasi," kata Prita ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ilustrasi uang (Pexels.com/Ahsanjaya)
Ilustrasi uang (Pexels.com/Ahsanjaya)

Menurut Prita, komunikasi juga menjadi kunci dalam pengelolaan keuangan. Kemampuan itu bisa jadi sangat membantu ketika seseorang hatus berurusan dengan utang piutang.

Baca Juga: Sungguh Tega! Pengantin Ini Syok Buka Amplop yang Isinya Uang Fotokopian

"Kalau anda tidak mampu berkomunikasi finansial dengan siapa pun, baik itu keluarga, pasangan, maupun teman, maka saya pastikan teman-teman pasti akan melakukan suatu keputusan finansial mungkin tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan," tuturnya.

"Contoh, anda tidak mampu kasih pinjaman, tapi anda gak mampu bilang engga, itu artinya masalahnya di komunikasi. Jadi isunya sebenarnya di komunikasi, bukan finansial semata," imbuh Prita.

Sementara itu, Psikolog Ayank Irma mengungkap alasan seseorang sampai nekat berutang. Ditemui pada kesempatan yang sama, Ayank mengatakan kalau penyebab seseorang meminjam uang kepada kerabat maupun lewat platform pinjaman online biasanya karena adanya tuntutan. Hanya saja tuntutan itu bisa bersifat mendesak atau tidak.

"Jadi kuncinya kontrol diri, segala sesuatu berupa tuntutan bisa membuat seseorang stres. Respon stres setiap orang beda-beda, ada karena keadaan terdesak kemudian dia lakukan (utang), ada juga yang memang dia gak butuh," ungkap Ayank. 

Itu itu, dia menyarankan untuk berhenti sejenak ketika sedang dalam situasi terdesak. Gunanya agar bisa berpikir secara jernih dan menguasai kontrol diri untuk memastikan apakah tuntutan tersebut bersifat darurat atau masih bisa ditunda.

Baca Juga: Kasus Korupsi BTS, Kejagung Sita Uang USD 619.000 dari Tersangka Achsanul Qosasi: Tak Menghentikan Penanganan Perkara!

"Kemampuan berpikir ini penting sekali untuk analisis masalah. Karena kalau gak mampu analisis masalahnya apa, dia gak akan bisa dapatkan jalan keluar yang lebh logis dan lebih sehat untuk dirinya sendiri," kata Ayank. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI