Presiden Jokowi Kaget Tingginya Tingkat Stres Pada Guru, Begini Cara Mengatasinya

Minggu, 26 November 2023 | 11:27 WIB
Presiden Jokowi Kaget Tingginya Tingkat Stres Pada Guru, Begini Cara Mengatasinya
ilustrasi guru sedang mengajar di kelas (pexels.com/Max Fischer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku kaget mendengar tingginya tingkat stres seorang guru jika dibandingkan dengan profesi lain.

Hal tersebut didapatinya setelah membaca temuan dari sebuah lembaga riset internasional, RAND Corporation.

Pada temuan itu diterangkan, ada tiga faktor yang menyebabkan tingginya tingkat stres guru.

Baca Juga: Balon Gas Meledak, Perayaan Hari Guru Nasional Berujung Memakan Korban di SDN Cimuning Bekasi

Tiga faktor yang dimaksud yakni perilaku siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi.

Kepala Negara memahami atas penyebab tingginya stres para guru.

Namun, menurutnya, mau tidak mau guru harus bisa mengikuti perubahan yang begitu cepat terjadi.

"Tetapi, ya, kurikulum memang harus berubah karena setiap saat perubahan itu selalu ada, apalagi sekarang ini dengan disrupsi teknologi yang begitu cepatnya—setiap hari berubah,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada seluruh guru di Tanah Air.

Baca Juga: Mengungkap Sisi Kelam Kehidupan Calon Praja Lewat Buku Sang Guru Pamong

“Pada kesempatan yang baik ini atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, atas kontribusi para guru dalam mendidik generasi muda Indonesia—dalam mendidik kita semua,” terangnya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti kesenjangan infrastruktur dan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya kalau (kunjungan) ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di sebuah kabupaten kemudian saya bandingkan dengan SMK yang di kota memang gap sarana prasarana jauh berbeda. Ini menjadi tugas Menteri Pendidikan (untuk mencarikan solusinya),” tuturnya.

Sangatlah wajar tenaga pendidik mengalami stres. Karena pada dasarnya mereka pun sama-sama manusia. Namun, apa saja sih hal yang bisa dilakukan tenaga pendidik untuk meredakan stres? Berikut ulasannya.

Cara Meredakan Stres Bagi Tenaga Pendidik

Berikut adalah cara mengatasi stres bagi para pendidik yang bisa dicoba.

1. Mengidentifikasi Penyebab Stres

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengenali permasalahan yang dirasakan. Misalnnya merasa metode mengajar menyebabkan kebosanan dalam kelas. Dari situ tenaga pendidik bisa menyusun ulang metode pengajaran yang interaktif dan relevan dengan bahan ajar agar siswa juga mudah memahami materi.

2. Lakukan Self-Reward

Seperti yang diketahui kalau self reward dan self care adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan emosional dan fisik. Bentuk hadiah untuk kepedulian diri pun sangat beragam seperti makan makanan enak, membeli barang wishlist, dan lain-lain.

3. Menyusun dan Mengefektifkan Rencana Pembelajaran

Salah satu penyebab stress adalah tidak terwujudnya beberapa rencana pembelajaran dengan baik. Selain itu, ekspektasi yang berlebihan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan implementasinya kepada peserta didik seringkali membuat tenaga pendidik burnout. Perasaan-perasaan seperti ini membuat tidak fokus dan larut dalam kesedihan. Oleh karena itu, susunlah ulang rencana pembelajaran dengan berbagai kemungkinan.

4. Olahraga

Olahraga merupakan salah satu jalan keluar paling ampuh untuk menghilangkan perasaan stress. Lakukanlah olahraga untuk rehat sejenak dari rutinitas kerja yang padat. Ada banyak olahraga yang bisa lakukan seperti bersepeda, berenang, dan yoga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI