Suara.com - Sosok Fujianti Utami Putri dan Aaliyah Massaid tampaknya akan terus dibandingkan oleh warganet karena sama-sama berkaitan dengan Thariq Halilintar.
Bahkan perkara riwayat pendidikan Fuji dan Aaliyah pun menjadi perdebatan warganet, tak terkecuali perihal kampus tempat mereka berkuliah.
Untuk informasi, Fuji tercatat menjadi mahasiswa baru S1 Ilmu Hukum di Universitas Udayana dan masuk pada tahun 2020. Namun dilihat di PDDikti, Fuji baru tiga semester menjalani kuliah, lalu setahun setelahnya dia mengambil cuti, dan setahun belakangan dia dinyatakan tidak aktif.
Sementara itu, Aaliyah diketahui masuk S1 Psikologi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada tahun 2021. Berbeda dengan Fuji, Aaliyah terpantau menjalani masa studi strata 1-nya dengan baik dan telah memasuki semester kelima dengan status aktif.
Baca Juga: Gaya Pacaran Aaliyah Massaid Dulu vs Sekarang: Dari Moge 'Turun Derajat' Jadi Vespa?
Kekinian, profil kampus tempat mereka berkuliah juga ikut dikuliti warganet. Universitas Udayana ternyata berada di peringkat yang lebih tinggi ketimbang Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Dilihat di situs Webometrics, Universitas Udayana berada di urutan terbaik ke-127 di tingkat Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, Universitas Udayana terlihat berada di antara Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dan Universitas Negeri Semarang.
Sedangkan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya berada di urutan ke-177 se-Asia Tenggara. Kampus tempat Aaliyah berkuliah ini berada diapit oleh Universitas Terbuka dan Universitas Tadulako.
Webometrics sendiri merupakan lembaga yang melakukan pemeringkatan terhadap universitas di dunia berdasarkan penilaian terhadap tiga indikator, yakni:
- Visibility, yang merujuk pada jumlah jaringan eksternal yang terhubung dengan situs institusi, dengan bobot nilai 50 persen.
- Transparency atau Opennes, merujuk pada jumlah sitasi dari 310 penulis karya ilmiah teratas yang didasarkan pada Google Scholar Profiles, dengan bobot nilai 10 persen.
- Excellence atau Scholar, merujuk pada jumlah karya ilmiah yang berada di 10 persen teratas yang didasarkan pada Scimago, dengan bobot nilai 40 persen.
Baca Juga: Kilas Balik Kasus Aaliyah Massaid 2016, Geger Isu Dugaan Korban Pelecehan Aa Gatot