Adu Rekam Jejak 4 Pimpinan KPK, Siapa yang Lebih Unggul?

Sabtu, 25 November 2023 | 21:33 WIB
Adu Rekam Jejak 4 Pimpinan KPK, Siapa yang Lebih Unggul?
Adu Rekam Jejak 4 Pimpinan KPK, Siapa yang Lebih Unggul? (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pemerasan yang menjadikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai tersangka, dinilai telah mencoreng lembaga antirasuah itu. Tak pelak, pimpinan KPK lainnya seperti Nurul Ghufron, Alexander Marwata, Johanis Tanak dan Nawawi Pomolango pun juga turut menjadi perbincangan. Ini dia adu rekam jejak 4 pimpinan KPK.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Firli Bahuri diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). hingga dirinya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Firli Bahuri berhak mengelak dan membela diri jika dirinya tidak terlibat dalam kasus pemerasan itu. 

Namun, sederet alat bukti yang berhasil dikumpulkan oleh penyidik membuat Firli tidak bisa mengelak. Dalam menangani kasusu ini polisi tentu saja tidak main-main. Apalagi orang yang saat ini dihadapinya merupakan mantan jenderal polisi yang sebelumnya memang kerap lolos dari pemeriksaan Dewan Pengawas (Dewas) KPK. 

Saat awal pemilihan Firli sebagai ketua KPK pun publik memberikan respon yang beragam. Beberapa masyarakat mendukung penuh namun tak sedikit yang melakukan demo menolak ditunjuknya Firli sebagai ketua KPK. Adapun kalangan yang menolak tersebut sebagian besar berasal dari aktivis antikorupsi. 

Baca Juga: KPK 'Ngamuk' Rajin OTT Semenjak Firli Masuk Pusaran Kasus Pemerasan, Ini Buktinya

Kasus yang menjerat Firli ini pun tentu mencoreng nama baik KPK hingga membuat kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah itu menurun. Selain itu, rekam jejak deretan pimpinan KPK pun juga turut menjadi sorotan. Lantas seperti apa kinerja mereka selama di KPK? 

Adu Rekam Jejak 4 Pimpinan KPK 

Berikut ini adalah rekam jejak 4 pimpinan KPK sebelum Firli Bahuri, seperti Nurul Ghufron, Alexander Marwata, Johanis Tanak hingga Nawawi Pomolango. Siapa yang lebih unggul? 

1. Nurul Ghufron 

Nurul Ghufron adalh Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember. Pria kelahiran Sumenep, tanggal 22 September 1974 tersebut mengenyam pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi Negeri. 

Baca Juga: Rentetan Kasus Besar yang Diselesaikan Nawawi Pomolongo, Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri

Selesai menjalani pendidikan sarjana hukum di Universitas Jember, Ghufron lantas menempuh pendidikan magister hukum di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Kemudian, Nurul melanjutkan akademiknya dengan menempuh gelar doktoral di Universitas Padjajaran. 

Nurul menjadi akademisi yang fokus menyoroti beberapa kasus pemberantasan korupsi antara lain dituangkan dalam karya-karya ilmiahnya. Ia kemudian terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023 dengan 51 suara ketika proses voting di DPR RI. 

2. Alexander Marwata 

Alexander Marwata merupakan s-satunya pimpinan KPK era Agus Rahardjo yang sampai saat ini masih bertahan. Sejak KPK berdiri pada tahun 2002 lalu, belum ada Pimpinan KPK petahana yang terpilih selama dua kali lewat proses pemilihan di DPR. Alexander mendapatkan 53 suara saat proses pemilihan selesai uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III. 

Sebelum ditunjuk sebagai pimpinan KPK, pria kelahiran Klaten pada tanggal 26 Februari 1967 tersebut merupakan hakim ad hoc di Pengadilan Tipikor Jakarta sejak tahun 2012. Selain itu, Alexander juga pernah bekerja di Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) selama 1987-2011. 

Latar belakang pendidikan Alexander merupakan lulusan S1 Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia (UI), D IV jurusan akuntansi di STAN Jakarta. Sedangkan, pendidikan menengah Alexander yaitu di SMAN1 Yogyakarta (1983-1986) serta SMP Pangudi Luhur Klaten (1974-1980). 

3. Johanis Tanak 

Johanis Tanak lahir di Toraja, Sulawesi Selatan pada tanggal 23 Maret 1961. Dia menjadi pimpinan KPK yang pernah melakukan kesalahan dalam penetapan tersangka korupsi yang melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Johanis bersana anak buahnga melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada hari Rabu (26/7/2023) lalu meringkus Kabasarnas Henri Alfiandi. 

Rekam jejak Johanis Tanak di KPK baru dimulai pada 2022 setelah dilantik sebagai Wakil Ketua KPK dengan sisa masa jabatan 2019-2023. Pelantikan itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 103/P Tahun 2022.  

Kala itu, Johanis menggantikan jabatan Lili Pintauli, yang sebelumnya telah mengundurkan diri pada bulan Juli 2022. Presiden Jokowi kemudian mengusulkan Johanis sebagai salah satu calon pengganti pimpinan KPK ke DPR, bersamaan dengan nama lainnya yakni auditor BPK I Nyoman Wara.  

Proses pemilihan tersebut pun dilakukan oleh Komisi III DPR RI lewat mekanisme pemungutan suara. Dengan perolehan suara dari 38 anggota dewan, Johanis pun terpilih, mengalahkan Nyoman yang hanya mendapatkan 14 suara. Sebelumnya menjadi pimpinan KPK, Johanis juga pernah mengikuti seleksi calon pimpinan KPK pada 2019. Akan tetapi, dia tidak berhasil lolos lantaran tidak mendapatkan suara dari DPR. 

4. Nawawi Pomolango 

Nawawi Pomolango lahir di Tidore, pada 28 Februari 1962. Nawawi mengawali karirnya sebagai seorang hakim di Pengadilan Negeri Soasio Tidore, Halmahera Tengah di tahun 1992. Empat tahun berselang, alumni Fakultas Hukum di Universitas Sam Ratulangi ini kemudian ditugaskan sebagai hakim di Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara. 

Sampai lima tahun setelah itu, Nawawi dimutasi ke Pengadilan Negeri Balikpapan dan pada tahun 2005 ia dipindahkan ke Pengadilan Negeri Makassar. 

Sosok Nawawi mulai diketahui saat dirinya bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2011-2013 dan saat menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur di tahun 2016. Sampai akhir tahun 2017, Nawawi memperoleh promosi sebagai hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali. 

Nawawi dipilih menjadi wakil ketua KPK yang menjabat sejak tahun 2019 lalu. Ia sebelumnya terpilih dalam uji kelayakan serta kepatutan sebagai komisioner KPK di DPR RI dan berhasil 50 suara dari DPR kala itu. 

Kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara KPK menggantikan Firli Bahuri lantaran telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan mantan Mentan SYL. 

Demikianlah adu rekam jejak 4 pimpinan KPK, antara lain Nurul Ghufron, Alexander Marwata, Johanis Tanak, Nawawi Pomolango. Semoga informasi ini bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI