Suara.com - Kabar duka datang dari Gaza Palestina. Organisasi relawan MER-C membagikan video RS Indonesia yang sudah tidak bisa lagi digunakan akibat bombardir tentara Israel. Kondisi ini diperparah dengan akses jalan di sekitarnya yang hancur total.
Fakta ini diungkap langsung MER-C Indonesia sesuai penjelasan Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Brush yang blak-blakan mengungkap tentara penjajah Israel menyerang generator listrik dan ruang pendaftaran.
"Penjajah Israel mengebom generator listrik dan gedung pendaftaran istiqbal di Rumah Sakit Indonesia. Kobaran api di ruang IGD dan di ruang tunggu pendaftaran (istiqbal)," tulis @mercindonesia melalui cuitan dikutip suara.com, Jumat (24/11/2023).
Berkat aksi tentara Israel ini, ditambah tidak ada akses untuk masuk ke RS Indonesia, maka kondisi ini dipastikan membuat fasilitas kesehatan sama sekali tidak bisa digunakan alias tidak bisa berfungsi maksimal.
"Penjajah Israel ingin membuat rumah sakit Indonesia tidak dapat berfungsi lagi. Pasukan penjajah Israel terus-menerus memanggil kami untuk memaksa kami meninggalkan rumah sakit Indonesia," pungkas MER-C Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan video yang dibagikan memperlihatkan beberapa bangunan di sekitar RS Indonesia tampak hancur, sehingga membentuk tumpukan puing-puing yang memenuhi sebagian besar halaman rumah sakit.
Perlu diketahui, RS Indonesia bukanlah bagian dari Hamas. Ini karen RS dibangun dengan uang donasi masyarakat Tanah Air. Sementara tanahnya merupakan wakaf dari Pemerintah Palestina.
Pembangunan rumah sakit tersebut bermula saat mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Siti Fadilah Supari ditawari tanah di Gaza oleh Menkes Palestina.
"Waktu saya jadi Menteri Kesehatan, yang berkuasa di Palestina itu Hamas. Menteri Kesehatan Palestina itu berbisik pada saya, bilang, 'Kalau dikasih tanah di Gaza bisa enggak bikin rumah sakit'," kenang Siti Fadilah dalam cuplikan video yang diunggah akun X @DokFun.
Baca Juga: Ratusan Jenazah Warga Palestina Dimakamkan di Kuburan Massal Gaza

Singkat cerita saat mendapatkan tawaran ini, akhirnya Siti Fadilah menghubungi founder MER-C Jose Rizal, yang langsung menyambut dengan tangan terbuka, pasalnya dia memang bercita-cita membangun RS di Gaza namun terhalang dengan kepemilikan tanah.