Suara.com - MER-C Indonesia mengungkap kondisi 3 relawannya yang sedang dalam proses evakuasi ke Gaza Selatan, usai RS Indonesia dibombardir bom Israel. Dalam video terbaru yang dibagikan MER-C, dilihat suara.com, Jumat (24/11/2023) terlihat tiga orang relawan Indonesia yakni Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi tengah duduk di bus bersama masyarakat sipil lainnya,
Mirisnya dalam video yang dibagikan pihak MER-C dan dilaporkan Ahmad Alburs, disebutkan jika penumpang bus yang menjalani evakuasi tersebut tidak tahu kemana arah bus tersebut berjalan.
"Sesungguhnya saya tidak tahu ke mana arah bis ini berjalan. Tapi yang saya tahu, saya masih berada di jalur Gaza," ungkap Ahmad Alburs dalam video tersebut.
Bahkan ia menyebutkan saat melaporkan keadaan di dalam bus, jiwanya merasa terguncang ditambah tubuhnya yang sangat kelelahan karena nyaris 46 hari lamanya dirinya tidak pernah meninggalkan RS Indonesia.
"Saya menyampaikan kepada seluruh dunia dari rumah sakit Indonesia pemberitaan atas kejahatan Israel yang melakukan penyerangan di jalur Gaza," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bagaimana ketiga para relawan MER-C Indonesia tersebut tidak pernah lelah menolong korban, bahkan disebutkan juga mereka tampak kelelahan tapi tidak pernah berhenti berjuang bagi masyarakat Gaza, Palestina.
"Para pemuda-pemudi relawan MER-C Indonesia telah membersamai, membantu dan menolong korban perang, orang-orang yang terluka bahkan syahid di RS Indonesia," katanya.
Sedihnya, menurut Ahmad Alburs ketiga relawan Indonesia ini sejak awal terjadi serangan Palestina tidak pernah sedikitpun keluar dari RS Indonesia. Tapi kini harus keluar dari bangunan yang menampung dokter dan orang sakit tanah milik pemerintah Indonesia itu.
"Bersama dengan orang-orang yang ada di RS Indonesia, tenaga medis, dan sebagainya mendampingi mereka dalam keadaan jiwa mereka terguncang, dalam keadaan hidup serba kesulitan, dan kelelahan sangat tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: FPI Minta Pemerintah RI Kirim Pasukan Ke Gaza: Sekalian Ajak Negara Yang Masih 'Waras'