Suara.com - Kasus mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan (23) yang ditemukan tewas di kamar kos dalam kondisi mengenaskan sukses membuat publik heboh.
Mahasiswa Elizabeth Internasional yang ada di Bali itu pertama kali ditemukan oleh pemilik kos yang merasa curiga karena ada banyak lalat hijau dan darah di sekitar kamar Aldi.
Terkait dengan meninggalnya Aldi, keluarga meyakini bahwa korban meregang nyawa akibat dibunuh. Kakak dari Aldi, Monalisa Nababan membantah jika adiknya tewas karena bunuh diri.
Monalisa menuturkan jika adiknya sama sekali tak menunjukkan gelagat aneh sebelum akhirnya ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya.
Baca Juga: Ibu Aldi Sahilatua Nababan Nangis Tak Diizinkan Lihat Autopsi, Polisi: Keluarga yang Awalnya Menolak
Bahkan, disebutkan jika Aldi sempat membeli makan dan minum di swayalan setelah mendapatkan uang transferan dari dirinya.
"Itu di sekitar jam 02.00 pagi waktu setempat. Jadi yang saya pikir, setelah melihat struk pengiriman saya baru adik saya belanja," kata Monalisa kepada wartawan, dikutip Kamis (23/11/2023).
"Saya pikir kalau ada hal yang aneh, kenapa harus belanja dulu. Kalau ada mengarah-mengarah ke situ kan pasti sudah merenung, enggak sempat berpikir untuk belanja makanan dan minuman," lanjutnya.
Lebih lanjut, Monalisa membeberkan jika adiknya juga sempat meminjam sepeda motor kepada salah satu teman di kos untuk pergi ke swalayan.
"Pengakuan dari anak kos juga, adik saya pinjam motor untuk ke tempat belanja," terang Monalisa.
Kronologi Aldi Sahilatua Nababan Meninggal
Pihak kepolisian dari Polresta Denpasar membeberkan kronologi hingga akhirnya jenazah korban ditemukan.
"Diketahui penemuan mayat tersebut pada Sabtu tanggal 18 November 2023 sekira pukul 08.30 WITA," ungkap Polresta Denpasar di keterangan tertulisnya.
Saat itu, pemilik kos Nyoman Risup Artana (43) menaruh curiga karena ada banyak lalat hijau di sekitar kamar korban. Nyoman lalu mencoba mengetuk pintu kamar korban tetapi tidak ada tanggapan.
"Saksi juga melihat ada darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos, melihat hal tersebut saksi langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan," ujar Polresta Denpasar.
"Setelah petugas Kepolisian datang dan kamar kos di buka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam, saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya," sambungnya.
Saat itu, kondisi jenazah sudah sangat mengenaskan. Bahkan menurut polisi, jenazah sudah dalam proses pembusukan.
"Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai, korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," pungkasnya.