Suara.com - Organisasi non profit Mer-C Indonesia buat petisi online untuk galang dukungan dalam upaya melindungi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara dari serangan militer Israel. Lewat petisi tersebut, Mer-C Indonesia juga mendesak Pemerintah ikut bertindak tegas atas tindakan Israel.
Melalui petisi ini, kami menuntut pemerintah Indonesia untuk: 1. Membuat pernyataan yang jelas bahwa “Serangan Israel dalam bentuk apapun terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara merupakan serangan tidak langsung terhadap warga negara dan Pemerintah Republik Indonesia”," demikian bunyi tuntutan petisi yang dibagikan lewat akun Twitter Mer-C Indonesia, dikutip Kamis (23/11/2023).
Tuntutan kedua, Pemerintah Indonesia juga diminta bisa segera dapat akses masuk ke area Rumah Sakit Indonesia di Gaza untuk menjamin keamanannya.
"Jika serangan terus berlanjut, kami menuntut diambilnya langkah-langkah konkrit untuk menjamin perlindungan kedaulatan dan martabat Pemerintah Indonesia dan rakyatnya," imbuh Mer-C Indonesia.
Baca Juga: BRICS Diminta Bertindak Dukung Palestina Atas Penjajahan Israel
Tuntutan ketiga, pemerintah dinilai perlu mengumpulkan bukti-bukti penyerangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia dan membawanya ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk menegakkan keadilan dan transparansi hukum internasional.
Petisi tersebut dibuat secara online pada situs change.org. Sejak diunggah Rabu (22/11) malam hingga Kamis (23/11) pagi, jumlah tanda tangan yang terkumpul sebanyak 19.339 dari target 25 ribu.
"Tanda tangani petisi ini jika Anda mendukung gerakan ini dan pesan yang ingin kami sampaikan kepada pemerintah Indonesia. Tag Bapak @jokowi dan Ibu @Menlu_RI melalui media sosial Anda agar pesan ini sampai kepada mereka. Bagikan petisi ini kepada teman-teman Anda agar mereka mendapat informasi dan dapat mendukung gerakan ini," pinta Mer-C Indonesia.
Diketahui, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara telah beberapa kali dlterkena serangan dari Israel. Serangan terakhir terjadi pada Senin (20/11) lalu yang langsung menyerang fasilitas medis tersebut.
Laporan oleh Al Jazeera bahwa situasi di rumah sakit tersebut makin mengerikan. Kondisi itu digambarkan langsung oleh petinggi Rumah Sakit Indonesia serta sejumlah tim medis di sana.
Baca Juga: Tak Ada Gencatan Senjata yang Gratis, Apa yang Diperoleh Israel dari Hamas?
"Kita bicara tentang rumah sakit yang telah sepenuhnya menghentikan semua layanan dalam beberapa hari terakhir karena pemadaman listrik yang konstan dan kekurangan pasokan medis yang ekstrem," dikian laporan koresponden Al Jazeera Hani Mahmoud, dikutip Kamis (23/11).
Sementara itu, tiga relawan orang Indonesia juga masih berada di rumah sakit tersebut. Pihak Mer-C Indonesia memastikan kalau tiga relawannya dalam kondisi sehat dan sedang menunggu proses evakuasi ke Gaza Selatan bersama ratusan warga Palestina.